dc.description.abstract | This study describes whether the conformance consider the utilization of
space in the settlements in the coastal city of Medan. In addition, this study also
describes the relationship of public opinion to choose the location of settlements in
the coastal city of Medan. The method used in this research is descriptive and
quantitative method to obtain a suitability level of residential land use in coastal
regions and to compare the existing conditions in the field are reviewed based on the
physical characteristics of land with a standard or specified provisions that have been
derived from theoretical studies have been conducted . Each of the existing condition
of nature in the study area and converted the value of a certain weight to facilitate the
numerical analysis. Data analysis in this study is the analysis of the suitability of land
designated for residential land to the criteria which are appropriate for the settlement
area, in a comparative (matching) and overlapping stacking technique (overlay)
which uses the technology of Geographic Information Systems (GIS). Subsequent
analysis used was the analysis of housing policy and socio-economic survey
conducted at the study site by linking public opinion to the appropriate settlement
location, then do a comparison against the Spatial Plan of the city of Medan. Based
on the results of land suitability analysis is divided into four groups of conformity, it
is known that in the study area there is land that is suitable for the residential area of
148.602 ha (1.69%) spread in Belawan Medan District, District and Sub Medan
Medan Labuhan Marelan; land according to the settlement area of 5853.676 ha
(66.42%), less land suitable for residential area of 1850.598 ha (21.00%); land that is
not appropriate for the settlement area of 959.998 ha (10.89%). Of the four levels of
residential land suitability, the main priority for the housing area that is very
appropriate to the criteria and fit the area of 6002.278 ha (68.11%). Morphology
associated with the condition of the study area is the coastal region, obtained by the
public opinion about the settlement of land associated with the security of the
disaster, especially floods, that the public aware of the environment they live on is not
secure by 53%, and a very safe only 4%. Recommendations are offered to give a true
understanding to the people who live near the beach on an appropriate settlement for
the community such as sanitation, education and home improvement construction. In
improving the quality of neighborhoods, communities need to be facilitated by the
establishment of organization so as to accommodate the aspirations of the people and
the opportunity to gain access to assistance from the government or outside parties to
improve housing conditions. | en_US |
dc.description.abstract | Penelitian ini menjelaskan apakah kesesuaian pemanfaatan ruang permukiman
di pertimbangkan di kawasan pesisir kota Medan. Disamping itu, penelitian ini juga
memaparkan keterkaitan pendapat masyarakat terhadap memilih lokasi permukiman
di kawasan pesisir kota Medan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif dan kuantitatif untuk memperoleh gambaran tingkat kesesuaian
penggunaan lahan permukiman di kawasan pesisir dan untuk membandingkan
kondisi eksisting di lapangan yang ditinjau berdasarkan karakteristik fisik lahannya
dengan standar atau ketentuan yang telah tetapkan yang didapat dari kajian teori yang
telah dilakukan. Masing-masing kondisi eksisting alam di wilayah penelitian
dikonversikan dalam nilai dan bobot tertentu sehingga memudahkan dalam analisa
numerik . Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis kesesuaian lahan yang
diperuntukkan bagi permukiman dengan kriteria lahan mana saja yang sesuai untuk
kawasan permukiman, dengan teknik perbandingan (matching) dan teknik tumpang
susun (overlay) yang menggunakan teknologi Sistem Informasi Geografis (GIS).
Analisis selanjutnya yang digunakan adalah analisis kebijakan permukiman dan
dilakukan survey sosial ekonomi pada lokasi penelitian dengan mengaitkan pendapat
masyarakat terhadap lokasi permukiman yang sesuai, kemudian dilakukan
perbandingan terhadap Rencana Tata Ruang kota Medan.Berdasarkan hasil analisis
kesesuaian lahan yang dibagi dalam empat kelompok kesesuaian, diketahui bahwa di
wilayah studi terdapat lahan yang sangat sesuai untuk permukiman seluas 148,602 ha
(1,69%) yang tersebar di Kecamatan Medan Belawan, Kecamatan Medan Labuhan
dan Kecamatan Medan Marelan; lahan yang sesuai untuk permukiman seluas
5.853,676 ha (66,42%); lahan yang kurang sesuai untuk permukiman seluas
1.850,598 ha (21,00%); lahan yang tidak sesuai untuk permukiman seluas 959,998 ha
(10,89%). Dari empat tingkatan kesesuaian lahan permukiman tersebut, prioritas
utama pembangunan untuk kawasan permukiman yaitu pada kriteria sangat sesuai
dan sesuai yakni seluas 6.002,278 ha (68,11%). Berkaitan dengan kondisi morfologi
wilayah studi adalah kawasan pesisir, diperoleh pendapat masyarakat tentang lahan
permukiman yang dikaitkan dengan keamanan dari bencana terutama banjir, bahwa
masyarakat menyadari lingkungan yang mereka tempati tidak aman sebesar 53 % ,
dan yang sangat aman hanya 4 %. Rekomendasi yang ditawarkan adalah memberikan
pemahaman yang benar kepada masyarakat yang tinggal dekat dengan pantai
mengenai permukiman yang sesuai untuk masyarakat misalnya sanitasi, pendidikan
dan perbaikan kontruksi rumah. Dalam peningkatan kualitas lingkungan permukiman,
masyarakat perlu difasilitasi dengan pembentukan lembaga organisasi sehingga dapat
mengakomodasi aspirasi masyarakat dan membuka peluang untuk mendapatkan
akses bantuan dari pemerintah atau pihak luar untuk perbaikan kondisi permukiman. | en_US |