Analisis Faktor dan Strategi Peningkatan Populasi Sapi Bali di Kabupaten Bener Meriah
View/ Open
Date
2017Author
Putra, Salmandi
Advisor(s)
Hasnudi
Tafsin, Ma’ruf
Metadata
Show full item recordAbstract
SALMANDI PUTRA, Analysis Factor And Strategy To Impprove Cattel Population In Bener Meriah. Supervised by HASNUDI and MA'RUF TAFSIN.
This study aims to determine the relation under characteristic farmers the cattle population in the central highlands, to know the business analysis bali cattle in the, to determine the strategy to increase the cattle population in the central highlands of Bali. The research was conducted in the District Mesidah, District and Sub-District Bukit Wih Pesam Bener Meriah. This study was conducted in May to September, 2016.
The method used in this research is survey method with a sample of 198 consisting of 78 farmers in the district Mesidah, 71 farmers in the district Wih Pesam and 49 farmers in the district of Bukit Bener Meriah. The analytical method used is Multiple Linear Regression .. bali cattle business feasibility analysis with R / C (Return Cost Ratio). To analyze the strategy of increasing done with SWOT analysis.
The results showed that age, education, number of dependents, and mortality experience gives a significant effect on the increase in the population of Bali cattle in the central highlands. Of the five above variables, variables most valued is raising experience that is 2583, this can be the reference in population increase where more mature breeding experience, the greater the likelihood of an increase in population. Then the variable whose value is negative, namely the number of dependents -3597 and -0855 mortality, can be identified that the more corpulent number of dependents, the smaller the likelihood of an increase in population as well as mortality. Bali cattle population increase in the central highlands financially feasible based Analysis of Revenue Cost Ratio (R / C Ratio) average is 1:39. An analysis of revenue / farmer / year in the central highlands average 85,062,595, this is a decent profit in farmers get when seen from the number of livestock. The strategy should be applied is coaching breeders in their efforts through technical and extension can be applied in the form of the program, the application of animal feed processing technology, utilization of available land, utilization of natural resources, gave counseling to farmers.
It can be concluded that the factors of age, education, number of dependents, experience and mortality exert significant influence on the increase in population, businesses Bali cattle in the District Mesidah, wih Pesam and Hill is a decent effort to be run and developed, and the strategies used to focus on WO (strategy exploiting every opportunity to minimize your weaknesses). SALMANDI PUTRA, Analisis Faktor Dan Strategi Peningkatan Populasi Sapi Bali di Kabupaten Bener Meriah. Dibimbing oleh HASNUDI dan MA’RUF TAFSIN.
Penelitian ini betujuan untuk untuk mengetahui hubungan karakteristik peternak terhadap peningakatan populasi ternak di Kabupaten Bener Meriah, untuk mengetahui analisa usaha ternak sapi bali di Kabupaten Bener Meriah, untuk mengetahui strategi peningkatan populasi ternak sapi bali di Kabupaten Bener Meriah. Penelitian ini di lakukan di Kecamatan Mesidah, Kecamatan Wih Pesam dan Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan bulan September 2016.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan jumlah sampel 198 yang terdiri dari 78 peternak di Kecamatan Mesidah, 71 peternak di Kecamatan Wih Pesam dan 49 peternak di Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah. Metode analisis yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda.. Kelayakan usaha sapi bali dianalisis dengan R/C (Return Cost Ratio). Untuk menganalisis strategi peningkatan dilakukan dengan Analisis SWOT.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel umur, pendidikan, jumlah tanggungan, pengalaman dan mortalitas memberi pengaruh signifikan terhadap peningkatan populasi sapi bali di Kabupaten Bener Meriah. Dari kelima variabel diatas, variabel yang paling tinggi nilainya adalah pengalaman beternak yaitu 2.583, hal ini dapat kita jadikan acuan dalam peningkatan populasi dimana semakin matang pengalaman beternak maka semakin besar kemungkinan terjadinya peningkatan populasi. Kemudian variabel yang nilainya negatif yaitu jumlah tanggungan -3.597 dan mortalitas -0.855, dapat diidentifikasikan bahwa semakin bayak jumlah tanggungan maka semakin kecil kemungkinan terjadinya peningkatan populasi begitu juga dengan mortalitas. Peningkatan populasi sapi bali di Kabupaten Bener Meriah layak dilakukan secara finansial berdasarkan Analisis Revenue Cost Ratio (R/C Ratio) rata-rata yaitu 1.39. Analisis pendapatan/peternak/tahun di Kabupaten Bener Meriah rata-rata 85.062.595, ini merupakan keuntungan yang layak di dapatkan peternak jika dilihat dari jumlah ternaknya. Strategi yang harus diterapkan adalah pembinaan peternak dalam usahanya melalui tenaga teknis dan penyuluh dapat diterapkan dalam bentuk program, penerapan teknologi pengolahan pakan ternak, pemanfaatan lahan yang tersedia, pemanfaatan sumber daya alam, melakukan penyuluhan kepada peternak.
Dapat disimpulkan bahwa faktor umur, pendidikan, jumlah tanggungan, pengalaman dan mortalitas memberi pengaruh signifikan terhadap peningkatan populasi, usaha sapi Bali di Kecamatan Mesidah, Wih Pesam dan Bukit merupakan usaha yang layak untuk dijalankan dan dikembangkan, dan strategi yang digunakan fokus pada WO (strategi pemanfaatan semua peluang untuk meminimalkan kelemahan).
Collections
- Master Theses [99]