Show simple item record

dc.contributor.advisorDamanik, B. Sengli J.
dc.contributor.advisorHanum, Hamidah
dc.date.accessioned2021-09-09T06:19:07Z
dc.date.available2021-09-09T06:19:07Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/42815
dc.description.abstractReclamation as an method to managed post-mining area that damage by mining exploitation and make it useful for agriculture field by using soil amendment tecnology and organic matter. The aim of the reclamation research was to know the effect of hoarded insitu soil matter and subsoil matter, to determine the best organic matter and dose optimum of organic matter for the rice growth and production at post-mining area. The research was conducted in Durian Kondot village, district Kotarih and Serdang Bedagei district, for 6 months starting from January 2012- Juny 2012. The research method used is Split-split plot design, consists of three factors, hoarded mineral land matter as the main plot consists of 2 levels: used insitu mineral soil matter and subsoil mineral soil matter; organik matter as a sub plot consisting of 2 levels: goat manure and paddy straw; Doses of organik matter as split-split plot of consisting 4 levels: without the organik matter, 10 t.ha-1, 20 t.ha-1 and 30 t.ha-1. The results showed that the application insitu minerals soil matter (T0) increased the rice growth and production. Application doses organic matter at 30 t.ha-1 increased the rice growth and production and given higher yield compared with the other doses. Interaction among insitu soil matter, paddy straw and dose of 30 t.ha-1 influenced significantly the rice growth and production.en_US
dc.description.abstractSalah satu cara penanganan lahan bekas tambang yang telah rusak agar dapat digunakan kembali menjadi lahan pertanian adalah dengan melakukan reklamasi, melalui pemberian teknologi bahan pembenah tanah dan bahan organik. Penelitian tentang reklamasi lahan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian bahan tanah mineral dari tanah timbunan insitu dan subsoil, mendapatkan jenis dan dosis bahan organik terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman padi pada lahan bekas tambang. Penelitian ini dilaksanakan dilahan bekas penambangan di Desa Durian Kondot, Kecamatan Kotarih, Kabupaten Serdang Bedagei, selama 6 bulan mulai Januari 2012-Juni 2012. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Petak Terbagi-terbagi (RPTT), dengan 3 faktor perlakuan, yaitu: Aplikasi penimbunan bahan tanah mineral sebagai petak utama yang terdiri atas 2 taraf , yaitu: penimbunan bahan tanah mineral insitu dan bahan tanah mineral subsoil; Aplikasi pupuk organik sebagai anak petak terdiri dari 2 taraf, yaitu: aplikasi pupuk kandang kambing dan aplikasi jerami padi; aplikasi dosis pupuk organik sebagai anak-anak petak yang terdiri 4 taraf, yaitu: 0 t.ha-1, 10 t.ha-1, 20 t.ha-1, 30 t.ha-1. Hasil penelitian menunjukkan aplikasi penimbunan bahan tanah mineral insitu nyata meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman padi. Aplikasi dosis pupuk organik hingga taraf dosis 30 t.ha-1 nyata meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman padi dan taraf dosis 30 t.ha-1 memberikan hasil yang lebih tinggi dibanding taraf dosis lainya. Interaksi penimbunan bahan tanah mineral insitu, bahan organikjerami padi dan dosis bahan organik 30 t.ha-1 nyata meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman padi sawah.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectReklamasien_US
dc.subjectBahan Tanah Mineralen_US
dc.titleRespon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Padi Sawah pada Lahan Bekas Tambang Galian C Melalui Penimbunan Bahan Tanah Mineral dan Bahan Organiken_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM097001001
dc.description.pages113 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record