Akurasi Transbronchial Needle Aspiration dalam Tindakan Bronkoskopi dalam Membantu Menegakkan Stadium Kaker Paru di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik
View/ Open
Date
2015Author
Syafina, Ikhfana
Advisor(s)
Hasibuan, Pantas
Soeroso, Noni Novisari
Metadata
Show full item recordAbstract
Objective : The aims of this study were to asseaccuracy of TBNA with fibreoptic
bronchoscopy in lung cancer patients in Adam Malik general hospital.
Methods : In this descriptive study, we took 20 inpatients eligible in this study in
accordance to inclusion and exclusion criteria. All of the patients were
prepared for bronchoscopy procedure. During bronchoscopy, TBNA
were being performed with gauge needle 21-23 to the target whenever
involvement of lymph nodes by Thorax CT-scan or the direct visual
appear. The aspirates examinated by pathologist in the laboratorium.
Results : Most of Patients were among 40-59 years old (n=16; 80.00%), male
(n=16; 80.00%), smoker (n=17; 85.00%). technique of TBNA were
jabbing (n=20; 100%), cytology interpretation with C1(inadequate)
(n=4; 20.00%), C2 (benign smear) (n=8; 40.00%).
C5(adenocarcinoma) (n=8; 40.00%), with sensitivity result 33,3%
from this study.
Conclusion: the sensitivity and accuracy of TBNA may vary depending on the
study methods, patients population, disease severity, prevalence of
mediastinal metastases. Other methods can be performed in the future
study such as Rapid On Site Evaluation to increase high sensitivity
and accuracy of TBNA. Objektif : Untuk menilai akurasi dari tindakan TBNA dengan BSOL pada pasien
kanker paru di RSUP HAM Medan.
Metode :Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan sampel
sebanyak 20 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Seluruh pasien dipersiapkan untuk prosedur bronkoskopi, TBNA
dilakukan melalui tindakan bronkoskopi dengan menggunakan jarum
21-23 gauge pada keteribatan kelenjar getah bening berdasarkan CTScan
toraks ataupun penampakan langsung BSOL. Hasil aspirasi
diperiksakan di laboratorium oleh ahli patologi.
Hasil : Karakteristik pasien sebagai berikut: semua pasien dijumpai dengan
usia paling banyak antara 40-59 tahun (55%), jenis kelamin terbanyak
adalah laki-laki (80.00%), dan riwayat merokok 85%, metode jabbing
dilakukan pada semua pasien (100.00%), interpretasi sitologi TBNA
C1 (20.00%), C2 (40.00%), C5 (40.00%). Hasil sensitivitas pada
penelitian ini adalah 33.3%.
Kesimpulan: Nilai akurasi dari TBNA tergantung dari metode penelitian, populasi
pasien, derajat penyakit pasien, prevalensi keterlibatan kelenjar
bening mediastinal, untuk penelitian selanjutnya dapat dikombinasi
dengan Rapid On Site Evaluation dalam meningkatkan nilai akurasi
TBNA.