A Multimodal of Traditional Wedding Ceremony Dynamics of Deli Malay Ethnic Group in Medan

Abstract

This research applied a multimodal analysis of a cultural discourse in order to find out the meaning created by verbal and visual components.The methodology was designed as a data-based, observational-based, and qualitative descriptive type of research. The data sources of this research were verbal and visual texts taken from thirteen procedures of Deli Malay Traditional Wedding Ceremony (DMTWC) and the results of the verbal analysis shows that there are clear correspondence with narrative structures in visual analysis. The dominant findings of ideational elements of language such as Material (process), Goal (participant) and Location of place (circumstance) are shown in the actions conducted by the participant in the visual elements, who or what is affected by the process and where the actions take place. The results are seen in the narrative structure of four images realized in non-projective transactional action and reaction realized into bidirectional realization and eleven images are showing projective processes realized by verbal processes. Concerning to the interpersonal meaning, the DMTWC offers information, the mood choices are mostly concerned with declaratives. This verbal findings are also affirmed by visual elements which show the represented participants do not create relationship with the viewer, since there is no eye contact established. As for social distance, the participants in the image are mostly taken in the medium close shots as they are cut off at the waist indicating a public distance where there are more than four people around. The viewers look at the pictures from a frontal view point and the image is represented from a medium angle indicating no power difference established, showing the equality between the participants and the viewers. The textual findings indicate that the topical theme distributes the highest number in which participant type dominate the first position. It means that the speaker presents more information about who or what is involved in the action as the point of departure. From a compositional perspective, who or what is involved in the action is captured in sharper focus. The size of participants focused is bigger in relation to other participants and the landscape accompanying the image. It is placed in the foreground or the center to be the most eye-catching or the most salient element in the composition. In addition, the color of participants‟ dresses, objects focused are contrast to other characters in the composition, such as yellow is the most dominant colour presents in the objects, clothes of main characters whereas it indicates happiness and glory expected by the wed-couple and the whole family.

Penelitian mengaplikasikan analisis multimodal terhadap wacana budaya untuk menemukan makna yang diciptakan oleh komponen verbal dan visual yang mengacu pada konsep analisis semiotik sosial. Metodologi penelitian ini dirancang berdasarkan basis-data, basis-observasi dan penelitian deskriptif- qualitatif. Sumber data penelitian ini adalah teks-teks verbal dan visual yang diambil dari prosedur perayaan perkawinan adat Melayu Deli (DMTWC) yang dilaksanakan dalam perkawinan Iqbal dan Lala. Hasil analisis transitivitas pada tiga belas langkah perkawinan adat Melayu Deli menunjukkan ada keterkaitan antara verbal dan visual yang diwakili dominasi proses: Material; partisipan: Gol, sirkumstan: Lokasi / Tempat. Hasil verbal ini diperkuat oleh teks visual yang memberi informasi kepada pembaca tentang aksi yang dilaksanakan, siapa dan apa yang terafeksi oleh proses dan dimana aksi dilaksanakan. Hasil analisis visual menunjukkan struktur narratif DMTWC terdiri dari empat image terealisasi dalam aksi dan reaksi transaksional non-projectif yang terealisasi menjadi realisasi bidireksional dan sebelas image merupakan proses projektif yang direalisasikan oleh proses verbal. Berkenaan dengan makna interpersonal, teks DMTWC lebih menawarkan informasi dengan pilihan Modus terbanyak adalah Deklaratif. Temuan komponen verbal ini juga diperkuat oleh komponen visual yang menunjukkan partisipan yang terlibat tidak membuat hubungan dengan pengamat/pembaca karena tidak ada kontak mata, partisipan terlibat saling melihat satu sama lain atau kepada obyek di dalam gambar (tepak, payung,makanan). Terkait jarak sosial partisipan berada pada posisi public (gambar diambil dengan medium close shots, pengambilan dari pinggang, di sekelilingnya terlihat ada empat orang). Pembaca melihat gambar dari sudut pandang depan (frontal point of view) yang memberinya perasaan terlibat dalam peristiwa tersebut. Dalam hal ini tidak ada kekuasaan terbentuk antara partisipan dan pembaca. Semua gambar direpresentasi dari medium angle, yang berimplikasi pada kesamaan derajat antara pembaca dan partisipan dalam gambar. Hasil analisis metafungsi tekstual menunjukkan Tema Topikal/ Partisipan paling mendominasi. Klausa yang dimulai dengan tema partisipan menandakan bahwa penutur lebih menonjolkan informasi tentang siapa, atau apa yang terlibat dalam aksi sebagai titik awal percakapan. Dari persfektif komposisi, masing-masing prosedur yang dilaksanakan dalam DMTWC dibidik pada fokus yang lebih tajam, ukuran partisipan yang menjadi fokus umumnya lebih besar dibanding dengan partisipan lain dan lanskap yang menyertai image biasanya di letakkan di latar depan atau tengah agar menjadi unsur yang paling menonjol atau paling mendapat perhatian. Selanjutnya, warna baju dan obyek-obyek yang menjadi fokus kontras dengan karakter lain, seperti kuning merupakan warna dominan yang terlihat pada obyek dan pakaian karakter inti. Karena warna kuning mengindikasikan kebahagiaan, kesejahteraan seperti yang diharapkan oleh pengantin dan seluruh keluarga.