Efek Ekstrak Sarang Semut (Myrmecodia pendans) sebagai Antiinflamasi pada Tikus Kolitis Ulseratif yang Diinduksi Dekstran Sodium Sulfat

Abstract

Ulcerative colitis (KU) is a chronic inflammation that involves the large intestine to the rectum continuously with symptoms of bloody diarrhea, abdominal pain, and rectal bleeding. The exact etiology is not fully known, the high risk of recurrence, and a poor prognosis, make KU a clinical challenge in terms of treatment. Alternative plant therapies are widely used as a potential source for the discovery of new drugs. This study aims to examine the anti-inflammatory effect of the ant nest (Myrmecodia pendans) in rats with ulcerative colitis induced by dextran sodium sulfate (DSS). This research is a pure experimental research with a posttest research with control group. A total of 24 rats for 7 days were acclimatized with normal feed, then divided into 4 groups. Group 1 with normal feed, K2 induced 1% DSS 4 days then given Carboxy Methyl Cellulose (CMC 1%) solvent for 7 days. K3 was induced by 1% DSS for 4 days then given ant nest extract at a dose of 100mg / kgbb for 7 days, K4 was induced by 1% DSS for 4 days then given ant nest extract for 7 days at a dose of 200mg / kgbb. The results of the MPO examination found no significant difference in MPO levels between treatment groups (p-0.10). On histopathological examination, data normality test with Shapiro Wilk showed that p = 0.004 (<0.05) for epithelial surface damage and p = 0.001 for inflammatory cell infiltration, which showed that the data were not normally distributed. After the analysis of variance with Kruskal Walis was tested, it was found that there were significant differences in the epithelial damage scores between groups (p = 0.003) and the inflammation scores between groups (p-0.002). The results found a significant difference in the infiltration of inflammatory cells between the group given a placebo in the form of CMC1% (K2) and the treatment group given the 200mg / kgbb (K4) extract.

Kolitis ulseratif (KU) merupakan peradangan kronik yang melibatkan bagian usus besar sampai rektum secara terus menerus dengan gejala diare berdarah, sakit perut, dan perdarahan rektum. Etiologi pastinya belum sepenuhnya diketahui, risiko kekambuhan yang tinggi, dan prognosis yang buruk, menyebabkan KU menjadi tantangan klinis dalam hal perawatan. Terapi alternatif dari tanaman banyak digunakan sebagai sumber potensial untuk ditemukannya obat baru. Penelitian ini bertujuan mengkaji efek antiinflamasi Myrmecodia pendans pada tikus kolitis ulseratif yang diinduksi dekstran sodium sulfat (DSS). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan desain penelitian post test with control group. Sebanyak 24 ekor tikus selama 7 hari diaklimatisasi dengan pakan normal, lalu dibagi menjadi 4 kelompok yaitu. K1 : normal; K2: DSS 1% 4 hari + Carboxy Metil Cellulose (CMC 1%) selama 7 hari; K3: DSS 1% selama 4 hari+ ekstrak Myrmecodia pendans 100mg/kgbb selama 7 hari; dan K4: DSS 1% selama 4 hari + ekstrak Myrmecodia pendans selama 7 hari dengan dosis 200mg/kgbb. Hasil pemeriksaan MPO tidak dijumpai adanya perbedaan yang bermakna dari kadar MPO antar kelompok perlakuan (p=0,10). Pada pemeriksaan histopatologi, uji normalitas data dengan Shapiro Wilk menunjukkan bahwa p=0,004(<0,05) untuk kerusakan permukaan epitel dan p=0,001 untuk infiltrasi sel inflamasi yang menunjukkan data tidak terdistribusi normal. Setelah dilakukan uji analisis varians dengan Kruskal Walis, dijumpai adanya perbedaan yang ber-makna dari skor kerusakan epitel antar kelompok (p=0,003) dan skor inflamasi antar kelompok (p=0,002). Hasil uji ditemukan perbedaan yang signifikan pada infiltrasi sel inflamasi antara kelompok yang diberikan plasebo berupa CMC1% (K2) dengan kelompok perlakuan yang diberi ekstrak 200mg/kgbb (K4).