Model Pengelolaan Eco-Museum Kawasan Padanglawas Melalui Pemanfaatan Peninggalan Budaya
Abstract
Padanglawas is a hinterland of Sumatera has cultural and natural resources. The cultural resources are cultural remains such as temples, inscriptions, reliefs and statues. So the natural resources know from diversity of flora and fauna.
The cultural and natural resources have an important value for the culture, economy, science and tourism. The cultural and natural resource empower to understand the diversity, strengthen national authenticity, makes the pride of national, and strengthen national unity.
Recently in Padanglawas area, the method use of land became changed. Lands cultivated for the Elaeisguineensis, and the change of lands could be influence the cultural and natural resources. The cultivated of Elaeisguineensis use a huge and heavy tractors could make the artifacts in the surface or inside the soil become destroyed. This threat which could be destroyed the sites in Padanglawas should be avoid through ecomuseum management concept.
Model ecomuseum management could be use for preserving Padanglawas which consists of area, natural environment, and local community. Model ecomuseum management could be establishing Padanglawas area become Padanglawas cultural heritage area. This could be increase empowerment community with utilization in cultural, economy, science, and tourism aspects.
Through understanding of Padanglawas Area Ecomusueum Management Concept with take note of aspects of the cultural remains; of nature resource; and community resources nowadays, so establish a framework of model ecomuseum management Padanglawas Cultural Heritage Area. The purposes of Model ecomuseum management Padanglawas Cultural Heritage Area are to preserve area, to develop ecotourism, and to upgrade research area. Padanglawas adalah daerah di pedalaman Sumatera yang mempunyai sumberdaya budaya dan alam. Sumberdaya budaya yang dimiliki berupa tinggalan budaya yakni bangunan candi, prasasti, relief dan arca. Begitu pula dengan sumberdaya alam ditandai dengan adanya flora dan fauna yang beragam.
Tinggalan budaya dan alam tersebut mempunyai nilai penting bagi kebudayaan, ekonomi, ilmu pengetahuan, dan kepariwisataan. Sumberdaya budaya dan alam di Padanglawas banyak diberdayakan untuk menanamkan pemahaman kebhinekaan, memperkokoh jati diri bangsa, menumbuhkan kebanggaan nasional, dan mempererat persatuan bangsa.
Pada saat ini di daerah Padanglawas terjadi perubahan tata guna lahan. Banyak lahan digunakan untuk menanam kelapa sawit, dan perubahan tata guna lahan ini dikuatirkan akan mempengaruhi keberadaan tinggalan budaya dan alam yang ada. Pengolahan kebun kelapa sawit dengan menggunakan kendaraan berat dan besar akan merusak temuan artefak, baik yang ada di permukaan maupun yang masih berada di dalam tanah. Ancaman yang merusak keberadaan situs di daerah Padanglawas harus diupayakan dihindarkan melalui suatu bentuk pengelolaan menggunakan pendekatan ekomuseum.
Model pengelolaan ekomuseum dapat dijadikan salah satu upaya melestarikan daerah Padanglawas yang terdiri atas kawasan; lingkungan alam; dan komuniti lokal. Model pengelolaan ekomuseum memungkinkan penetapan daerah Padanglawas menjadi Kawasan Cagar Budaya Padanglawas. Hal ini dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat dengan memanfaatkannya dalam aspek-aspek kebudayaan, ekonomi, ilmu pengetahuan, dan kepariwisataan.
Melalui pemahaman konsep pengelolaan ekomuseum Kawasan Padanglawas dengan memperhatikan aspek-aspek sumberdaya budaya masa lalu, sumberdaya alam, dan sumberdaya masyarakat masa kini, maka ditetapkan model pengelolaan ekomuseum dalam kerangka pemanfaatan Kawasan Cagar Budaya Padanglawas. Model pengelolaan ekomuseum dalam kerangka pemanfaatan Cagar Budaya Kawasan Padanglawas bertujuan untuk melestarikan kawasan; melestarikan budaya lokal; mengembangkan ekowisata; dan mengembangkan area penelitian.