Show simple item record

dc.contributor.advisorHanum, Hamidah
dc.contributor.advisorSabrina, T.
dc.date.accessioned2021-09-13T03:09:11Z
dc.date.available2021-09-13T03:09:11Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/43054
dc.description.abstractThe use of intensive wetland cultivation techniques such regardless of spacing, irrigation, seedlings, and the application of organic materials that lead to increased productivity is not required with the application of technology appropriate crop management capacity of farmers. A study on the application form and the use of hay cropping system is best applied in the village of Paya Bili Sa District Birem Bayeun East Aceh District, Aceh. The design used was a plot design with three replications Separated, main plots were planting treatment system consists of three treatments, namely Integrated Crop Management (ICM/PTT) modification of the local culture (P1), PTT (P2), and Local Culture (P3), the subplot straw form consists of 3 treatments: straw ash (O1), fresh straw (O2), and Bokasi straw (O3). The results showed that the application of organic C bokasi straw organic C was higher than that applied to fresh hay and straw ash. There were no differences in the chemical properties (pH, soil CEC) biochemistry (population, selulotik microbial enzymes) and plant nitrogen uptake due to the use of hay cropping systems and applications. Productive tillers and grain yield due to crop bokasi straw application on cropping systems PTT higher than bokasi straw application on cropping systems cultivation PTT modifications of the local culture and local culture. Bokasi straw application on cropping systems PTT increase grain milled high of 8.7 tons per hectare.en_US
dc.description.abstractPenggunaan lahan sawah secara intensif tanpa memperhatikan teknis budidaya seperti pengaturan jarak tanam, pengairan, umur bibit, dan aplikasi bahan organik menyebabkan produktivitas tidak meningkat sehingga dibutuhkan penerapan pengelolaan tanaman dengan teknologi sesuai kemampuan petani. Penelitian dilakukan untuk mengetahui aplikasi bentuk jerami dan penggunaan sistem tanam yang terbaik diterapkan di Desa Paya Bili Sa Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur, Aceh. Rancangan yang digunakan adalah rancangan Petak Terpisah dengan tiga ulangan, Petak utama adalah perlakuan sistem tanam terdiri dari tiga perlakuan yaitu Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) modifikasi budidaya lokal (P1), PTT (P2), dan Budidaya Lokal (P3 Kata kunci : PTT, budidaya lokal, jerami, bokasi, biokimia, abu jerami ), anak petak yaitu bentuk jerami terdiri dari 3 perlakuan : Abu jerami (O1), Jerami segar (O2), dan Bokasi jerami (O3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa C organik pada aplikasi bokasi jerami lebih tinggi dibandingkan C organik yang diaplikasikan jerami segar dan abu jerami. Tidak terdapat perbedaan sifat kimia (pH, KTK tanah) biokimia (populasi, enzim selulotik mikroba) dan serapan nitrogen tanaman akibat penggunaan sistem tanam maupun aplikasi jerami. Anakan produktif tanaman dan hasil padi akibat aplikasi bokasi jerami pada sistem tanam PTT lebih tinggi dibandingkan aplikasi bokasi jerami pada sistem tanam PTT modifikasi maupun budidaya lokal. Aplikasi bokasi jerami pada sistem tanam PTT meningkatkan hasil gabah kering giling tertinggi sebesar 8.7 ton per hektar.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectPTTen_US
dc.subjectBudidaya Lokalen_US
dc.subjectJeramien_US
dc.titleRespon Sifat Kimia, Bio-Kimia Tanah Sawah, Serapan Hara dan Produksi Tanaman Padi (Oryza Sativa,L ) terhadap Pemberian Jerami pada Sistem Tanam Budidaya Lokal dan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM107001017
dc.description.pages127 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record