Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengeluaran Pemerintah dengan Pendekatan Error Correction Model

Abstract

The object of this research is to identify factors that influence the government expenditures in Indonesia during 1969 to 2000. The ratio of government expenditures to Gross Domestic Products (GDP) is increasing in some countries, including Indonesia. Basically, government expenditure reflects the government policy, which is shown from the routine and the development expenditure. Keynes and Wagner's Law are the basic theories in formulating the government expenditure model in this research. The results of previous studies are used to decide the selected variables in this research. Those variables are economic growth, capital inflow, inflation, and previous government expenditure. The data is collected from various sources such as the Central Bank of Indonesia, Note of Government Finances, State Budget Proposal (RAPBN), and Economic Studies of IBII. This research is using Error Correction Model Approach to see the short and long term effects of the four independent factors, which influence the government expenditure. By using the time series data since 1969 to 2000 and processed by statistic software (Eviews 3.0), this research finds that the capital inflow and inflation have a significant impact on government expenditure in short time. However, in long term, the estimation result shows that economic growth, capital inflow, inflation, previous government expenditure, the changes of inflation and government expenditure have a significant impact on government expenditure in Indonesia. This study also finds that the changes of economic growth and capital inflow do not give any significant impact on government expenditure.

Penelitian ini bertujuan untuk menderivasikan faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran pemerintah di Indonesia selama kurun waktu tahun 1969 - 2000. Dengan terus meningkatnya pangsa pengeluaran pemerintah (size goverment) yang diukur dengan rasio pengeluaran pemerintah terhadap GDP, bukan saja di Indonesia namun juga di negara-negara Iainnya di dunia, merupakan titik awal dilakukannya penelitian ini. Pengeluaran pemerintah di Indonesia yang secara garis besar dikelompokkan atas pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan, adalah mencerminkan kebijakan pemerintah. Hukum Wagner dan Keynes merupakan basis teori dalam memformulasi model pengeluaran pemerintah dalam penelitian ini. Hasil penelitian sebelumnya terhadap pengeluaran pemerintah, digunakan dalam penyaringan variabel-variabel independen dalam penelitian ini. Variabel-variabel tersebut adalah pertumbuhan ekonomi, arus modal masuk, inflasi dan pengeluaran pemerintah tahun sebelumnya. Data-data setiap variabel dalam penelitian ini diperoleh dari Bank Indonesia, Nota Keuangan dan RAPBN RI, Direktorat Jenderal Anggaran Dept. Keuangan RI dan LPE-IBII. Penelitian ini menggunakan pendekatan Eror Corection Model untuk melihat pengaruh jangka pendek dan jangka panjang setiap faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran pemerintah tersebut. Dengan mengambil data time series sejak tahun 1969 - 2000 dan diproses dengan Program Eview 3.0, penelitian ini menemukan bahwa dalam jangka pendek variable arus modal masuk dan inflasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap besarnya pengeluaran pemerintah. Sementara dalam jangka panjang, hasil estimasi memperlihatkan bahwa variable pertumbuhan ekonomi, arus modal masuk, inflasi, pengeluaran pemerintah tahun sebelumnya, perubahan inflasi tahunan dan perubahan pengeluaran pemerintah tahunan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pengeluaran pemerintah Indonesia. Namun ditemukan pula, bahwa perubahan pertumbuhan ekonomi tahunan dan perubahan arus modal masuk tahunan tidak memberikan pengaruh yang signifikan secara statistic terhadap pengeluaran pemerintah.