Model Daya Dukung Ketersediaan Air Dengan Koefisien Stabilitas(Studi Kasus Pada Kawasan Industri Sei Mangkei Kabupaten Simalungun
View/ Open
Date
2012Author
Mauli Nababan, Esther Sorta
Advisor(s)
Matondang, A. Rahim
Syahrin, Alvi
Metadata
Show full item recordAbstract
Water resource management system requires a measurement instrument for carrying capacity of water availabilit conditions. This study develops a model of the carrying capacity of water availability with the stability of the availability of water as a parameter that can be used to predict the maximum water use on temporal scale basis. The observation variabels are processing capacity of fresh fruit bunch, the volume of water consumption for processing fresh fruit bunches, and discharge of water use per unit of time. The relationship between variables is evaluated by conducting statistical analysis and simulation experiments performed with four different scenarios of water resources for each time scale. Component of stability assessed is balance of the water availability. Carrying capacity of water availability models indicate the presence of a significantly positive relationship between the stability of water availability with the carrying capacity of water availability. Water outflow rate is significantly positive associated with the depletion of water availability, and significantly negative related to the stability of water availability. Stability of the availability of water can be used as a control parameter in maintaining the carrying capacity of water availability. Carrying capacity of the model's accuracy can be improved by evaluating the probability of deviations or errors that occur in each of the components involved in water supply systems in the region, and includes hydrological studies, particularly the prediction of changes in the hydrological system. The results showed that stability of water availability in Sei Mangkei Industrial Zone on the existing conditions is above equlibrium point of the carrying capacity of water availability, which is within the safe limit of the carrying capacity of water availability. The use of recycled wastewater to meet water needs for industry can improve stability of water availability as 0.029 per day, and at 0.031 per month, or $ 0.026 per year. Accuracy of measurement on stability of water availability can be improved by evaluating the components of stability in a holistic manner, which includes a factor of persistence, resilience, and resistance. Sistem pengelolaan sumberdaya air memerlukan instrumen pengukuran kondisi daya dukung ketersediaan air. Penelitian ini mengembangkan model daya dukung ketersediaan air dengan stabilitas ketersediaan air sebagai parameter yang dapat digunakan untuk memprediksi batas maksimum penggunaan air per skala waktu harian, bulanan dan tahunan. Variabel probabilistik penelitian adalah kapasitas pengolahan Tandan Buah Segar, volume konsumsi air untuk pengolahan per ton tandan buah segar, dan debit pemakaian air per satuan waktu. Pengujian hipotesis hubungan antar variabel dilakukan dengan mengadakan percobaan simulasi pada 4 skenario sumber air yang berbeda untuk setiap skala waktu. Komponen stabilitas ketersediaan air yang dikaji adalah keimbangan ketersediaan air. Model daya dukung ketersediaan air menunjukkan terdapatnya hubungan positif secara signifikan antara stabilitas ketersediaan air dengan daya dukung ketersediaan air. Laju outflow air berhubungan positif secara signifikan dengan deplesi ketersediaan air, dan berhubungan negatif signifikan dengan stabilitas ketersediaan air. Stabilitas ketersediaan air dapat difungsikan sebagai parameter kendali dalam memelihara daya dukung ketersediaan air. Akurasi model daya dukung ketersediaan air dapat ditingkatkan dengan mengevaluasi probabilitas penyimpangan atau error yang terjadi pada setiap komponen yang terlibat dalam sistem ketersediaan air di kawasan, dan menyertakan kajian hidrologi, khususnya prediksi perubahan sistem hidrologi di kawasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koesifien stabilitas ketersediaan air di Kawasan Industri Sei Mangkei pada kondisi existing dalam skala harian, bulanan, dan tahunan berada diatas titik equlibrium daya dukung ketersediaan air, yaitu berada dalam wilayah batas aman daya dukung ketersediaan air. Pemanfaatan daur ulang limbah cair dalam memenuhi kebutuhan air bersih untuk industri perpabrikan dapat meningkatkan koefisien stabilitas ketersediaan air sebesar 0,029 per hari, dan sebesar 0,031 per bulan, atau sebesar 0,026 per tahun. Akurasi pengukuran stabilitas daya dukung ketersediaan air dapat ditingkatkan dengan mengevaluasi komponen stabilitas secara holistik, yaitu menyertakan faktor persistensi, resilien, dan resistensi.