Implementasi Distribusi Pupuk Bersubsidi di Desa Natambang Roncitan Kecamatan Arse Kabupaten Tapanuli Selatan
View/ Open
Date
2021Author
Dalimunthe, Lena Sari
Advisor(s)
Humaizi
Badaruddin
Metadata
Show full item recordAbstract
Kabupaten Tapanuli Selatan merupakan salah satu Kabupaten yang terdapat di
Provinsi Sumatera Utara dimana sektor pertanian merupakan aspek penting dalam
mendukung keberlangsungan hidup daerahnya. Struktur PDRB Tapanuli Selatan
berdasarkan Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) menurut lapangan usaha,
menunjukkan sektor pertanian memberikan kontribusi sebesar 40,01 persen pada
tahun 2018 sehingga pembangunan bidang ekonomi dititik beratkan pada sektor
pertanian guna mendorong dan menopang sektor industri dan sektor perdagangan.
Pupuk bersubsidi merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan
produktivitas di sektor pertanian. Pendistribusian pupuk bersubsidi dari produsen
hingga konsumen/petani harus sesuai dengan enam prinsip tepat yaitu tepat jenis,
tepat jumlah, tepat harga, tepat tempat, tepat waktu, tepat mutu. Panjangnya alur
distribusi pupuk bersubsidi menyebabkan rentan terjadinya penyimpangan seperti
yang terjadi di Desa Natambang Roncitan Kecamatan Arse antara lain harga
pupuk bersubsidi yang melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) dan tidak
sesuainya jumlah pupuk permintaan kelompok tani dengan alokasi dari
pemerintah. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode
deskriptif. Informan penelitian antara lain Sekretaris, Kepala Bidang Sarana dan
Prasarana pada Dinas Pertanian, Distributor, Pengecer, BPP, PPL dan kelompok
tani/petani. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, studi
dokumentasi serta teknik penelusuran data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
implementasi distribusi pupuk bersubsidi di Desa Natambang Roncitan
Kecamatan Arse masih belum optimal karena kurangnya pengawasan. Selanjutnya
ditinjau dari enam indikator prinsip tepat termasuk dalam kategori kurang efektif
dengan rata-rata persentase pencapaian sebesar 67,22%.Beberapa masalah yang
masih dapat ditingkatkan penanganannya oleh Dinas Pertanian Daerah Kabupaten
Tapanuli Selatan antara lain harga ditingkat kelompok tani/petani tidak sesuai
dengan Harga Eceran Tertinggi (HET), kios yang menjual kepada petani diluar
cakupan wilayahnya, dan birokrasi yang terlalu panjang dalam pendistribusian
pupuk bersubsidi.