dc.contributor.advisor | Yamin, Muhammad | |
dc.contributor.advisor | Sembiring, Rosnidar | |
dc.contributor.advisor | Devi A, T. Keizerina | |
dc.contributor.author | Dongora, Hasiani Putrinta | |
dc.date.accessioned | 2018-02-15T04:11:28Z | |
dc.date.available | 2018-02-15T04:11:28Z | |
dc.date.issued | 2016 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/432 | |
dc.description.abstract | Child as the result of a marriage is a very important position within a family
according to Islamic Law. As the trust of Allah SWT, then their parents have a responsibility
to nurture, educate, and meet its requirements until adulthood. Pursuant to Article 45 and 46
Marriage Law Number 1 of 1974, the legal relationship between parents and children with
rights and obligations between them, inter alia in Article 45 Paragraph (2) Marriage Law
Number 1 of 1974 that parents are required to maintain and educate their children as well as
possible until the child is married or can stand alone. parents, family, and community are
responsible to keep and maintain in accordance with the obligations imposed by the law.
There fore minors are at the mercy of parents, but parental authority can be revoked by the
religious court this is due to negligence and no ready parents in taking care of their children,
one of them leaving and abandoning their children and / or parents' where abouts are
unknown. Issues of revocation of power of parents by the court is very interesting to study in
a thesis, with the background of problems as follows, namely how the legal position of its
parents are not known to exist, and what form of legal protection of children as a result of the
revocation of parents set religious court, and how due to child-custody laws for the
revocation of parents who are not known to exist (Study Of Religion Court Decision Number
1613 / PDT.G / 2014 / PA.Mdn).
His thesis research method using the inductive method , a method that is used when
the file is still special and then analyzed the conclusion of a general nature by doing
normative juridical research (Legal Normative), and the data were collected through library
research ( library research).
Conclusion From thesis singer is the legal position of Power of Parents Who is not
known to exist namely religious courts can be set revoke the power of parents of the children
who is not known to exist and pointing a guardian Its popularity lineage straight up or
Siblings child differences petition their relatives. While legal protection against children
forms due to the revocation power of parents who set namely religious courts religious
Courts assign a guardian as Substitute notch the father and mather parents to review nurture
and take care of the interests of the young everything. Fully responsible guardian against
everything needs to review developments the life children under guardianship good form
clothing needs and food and education. And treasure that have the children were hearts
monitoring and power a saint, but can not be used in addition to a review of the interest of
the child, and a guardian is responsible differences losses all children who are the treasure
remit hearts. in addition to legal consequences the against child trust because revocation
power of parents who is not known to exist (Study Of Religion Court Decision Number 1613 /
Pdt.G / 2014 / PA.Mdn) That trustee appointed and by the religious court decided to replace
the position differences parent power against his son the has repealed by justice religion
because known to exist, and the guardian is obliged to take care of yourself and treasure
orangutan that was in the lower ward with properly and shall provide guidance of religion,
education and other skills to review the future the father is mother that was in down ward,
and the trusteeship period lasts until the son of growing up or already mating and already
qualified to take legal actions. While Parent Sibling of boy who unplugged power foster
against her not can longer obtain parental rights back because has not respons obligations
and responsibilities as the parent, and the is the one acts unlawfully against provisions
Article Number 23 of 2002 Concerning Child Protection. | en_US |
dc.description.abstract | Anak sebagai hasil dari suatu perkawinan merupakan bagian yang sangat penting
kedudukannya dalam suatu keluarga menurut hukum Islam. Sebagai amanah Allah SWT, maka orang
tuanya mempunyai tanggung jawab untuk mengasuh, mendidik, dan memenuhi keperluannya sampai
dewasa. Berdasarkan Pasal 45 dan 46 Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974, hubungan
hukum antara orang tua dengan anak menimbulkan hak dan kewajiban antara keduanya, antara lain
dalam Pasal 45 Ayat (2) Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 bahwa orang tua wajib
memelihara dan mendidik anak-anak mereka sebaik-baiknya sampai anak itu kawin atau dapat berdiri
sendiri. Orang tua, keluarga, dan masyarakat bertanggung jawab untuk menjaga dan memelihara sesuai
dengan kewajiban yang dibebankan oleh hukum agama. Oleh karena itu anak yang belum dewasa
berada dalam kekuasaan orang tua, namun kekuasaan orang tua tersebut dapat dicabut oleh pengadilan
agama hal ini dikarenakan kelalaian dan kealfaan orang tuanya dalam mengurus anaknya, salah
satunya meninggalkan dan menelantarkan anaknya dan/atau orang tuanya tidak diketahui
keberadaannya. Maka permasalahan pencabutan kekuasan orang tua oleh pengadilan sangat menarik
untuk dikaji dalam sebuah penulisan tesis, dengan latar belakang Permasalahan sebagai berikut, yaitu
bagaimana kedudukan hukum kekuasaan orang tua yang tidak diketahui keberadaannya, dan
bagaimana bentuk perlindungan hukum terhadap anak akibat pencabutan kekuasaan orang tua yang
ditetapkan pengadilan agama, serta bagaimana akibat hukum terhadap perwalian anak karena
pencabutan kekuasaan orang tua yang tidak diketahui keberadaannya (Studi Putusan Pengadilan
Agama No.1613/PDT.G/2014/PA.Mdn).
Metode Penelitian Tesis ini menggunakan metode induktif, yaitu metode yang digunakan
ketika data masih bersifat khusus yang kemudian dianalisis menjadi kesimpulan bersifat umum dengan
melakukan penelitian secara Yuridis Normatif (Hukum Normatif), dan melakukan pengumpulan data
melalui studi kepustakaan (library research).
Kesimpulan dari penulisan tesis ini adalah kedudukan hukum kekuasaan orang tua yang tidak
diketahui keberadaannya yaitu Pengadilan Agama dapat menetapkan mencabut kekuasaan orang tua si
anak yang tidak diketahui keberadaannya dan menunjuk seorang wali yang berdasarkan garis
keturunan lurus keatas atau saudara kandung sianak atas permohonan kerabatnya tersebut. Sedangkan
bentuk perlindungan hukum Terhadap anak akibat pencabutan kekuasaan orang tua yang ditetapkan
Pengadilan Agama yaitu Pengadilan Agama menetapkan wali sebagai pengganti kedudukan orang
tuanya untuk mengasuh dan mengurusi segala kepentingan si-anak. Wali bertanggung jawab penuh
terhadap segala kebutuhan untuk perkembangan kehidupan anak-anak yang berada dibawah
perwaliannya baik berupa kebutuhan sandang dan pangan serta pendidikannya. Dan harta yang miliki
si-anak berada dalam pengawasan dan kekuasaan seorang wali, namun tidak dapat menggunakannya
selain untuk kepentingan anak tersebut, dan seorang wali bertanggung jawab atas segala kerugian harta
si anak yang berada dalam kekuasaanya. Selain itu akibat hukum terhadap perwalian anak karena
pencabutan kekuasaan orang tua yang tidak diketahui keberadaannya (Studi Putusan Pengadilan
Agama NO.1613/Pdt.G/2014/PA.Mdn) yaitu wali yang ditunjuk dan diputuskan oleh Pengadilan
Agama menggantikan kedudukan orang tua atas kekuasaan terhadap anaknya yang telah dicabut oleh
Pengadiaan Agama karena tidak diketahui keberadaannya, dan wali tersebut berkewajiban mengurus
diri dan harta orang yang berada di bawah perwaliannya dengan sebaik-baiknya dan berkewajiban
memberikan bimbingan agama, pendidikan dan keterampilan lainnya untuk masa depan orang yang
berada di bawah perwaliannya, dan masa perwalian tersebut berlangsung sampai anak tersebut
beranjak dewasa atau sudah kawin serta sudah cakap melakukan perbuatan hukum. Sedangkan orang
tua kandung dari si anak yang dicabut kekuasaan asuh terhadap anaknya tidak bisa lagi memperoleh
hak asuhnya kembali karena ia telah melalikan kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai orang tua,
dan itu adalah merupakan suatu perbuatan melawan hukum terhadap ketentuan Unadang-Undang
Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.subject | Child Custody | en_US |
dc.subject | Parents | en_US |
dc.subject | Revocation Of Parents’ Authority | en_US |
dc.title | Analisis Yuridis Perwalian Anak Karena Pencabutan Kekuasaan Orang Tua Yang Tidak Diketahui Keberadaannya (Studi Putusan NO. 1613/PDT.G/2014/PA.MDN) | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM137011080 | en_US |
dc.identifier.submitter | Franz | |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |