Implementasi Proyek Pengembangan Akuakultur untuk Ketahanan Pangan dan Pengurangan Kemiskinan (Sustainable Aquaculture Development For Food Security and Poverty Reduction) di Kabupaten Langkat
View/ Open
Date
2013Author
Mardiana
Advisor(s)
Nasution, M. Arif
Harahap, Hamdani
Metadata
Show full item recordAbstract
Aquaculture is the fastest growing food producing sector in the world
with acceleration rate about 11% per year. Indonesia has a potential to develop
either fresh water, brackish water or sea water aquaculture business which, up to
now, this potential is still less utilized. Langkat District is one of the districts in
Indonesia receiving ADB Financial Assistance from the government through
SAFVER project. This project will be implemented for 3 (three) years from
January 2009 to December 31, 2013. The purpose of this descriptive qualitative
study conducted in Langkat District was to find out the quality of the
implementation of Sustainable Aquaculture Development for Food Security and
Poverty Reduction. Langkat District comprises 23 subdistricts and 9 (nine) of
them are located in the coastal area where the project are being implemented.
The result of this study showed that, first, the implementation of SAFVER project
in Langkat District is good because it is in line with the implementation standard
made by the central SAFVER project management; second, the human resources
department of SAFVER project has involved up to 2,581 heads of families and 12
community-based fishery extension workers; third, the community members has
showed positive attitude and been cooperative and high committment of the
related SKPD; fourth, the production input assistance provided to the recipient
groups has succesfully increased the production and income of the community
members; fifth, this SAFVER project has improved the role and function of
institution before the public; and sixth, the application of sustainable cultivation
system implemented by the recipient groups has maintained the environmental
conservation. That it brings an economic benefit and can be an occupation that
can improve the income of the recipients Akuakultur merupakan sektor penghasil pangan yang tercepat
pertumbuhannya di dunia, dengan laju pertumbuhan sekitar 11% per tahun.
Indonesia memiliki potensi untuk pengembangan usaha akuakultur, baik air tawar,
air payau maupun laut yang sampai saat ini pemanfaatan potensi tersebut masih
kecil. Kabupaten Langkat adalah salah satu Kabupaten di Indonesia yang
mendapat Bantuan Dana ADB dari pemerintah melalui Proyek SAFVER. Proyek
ini dilaksanakan dalam jangka waktu 5 Tahun, dimulai bulan januari 2009 dan
berakhir pada 31 Desember 2013. Untuk mengetahui kualitas pelaksanaan proyek
Pengembangan Akuakultur untuk Ketahanan Pangan dan Pengurangan
Kemiskinan (Sustainable Aquaculture Development for Food Security and
Poverty Reduction Project). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif, lokasi peneitian
di Kabupaten Langkat yang merupakan salah satu daerah Kabupaten/Kota
penerima Proyek Pengembangan Akuakultur untuk Ketahanan Pangan dan
Pengurangan Kemiskinan (Sustainable Aquaculture Development for Food
Security and Poverty Reduction Project) atau SAFVER.. Kabupaten Langkat
terdiri dari 23 kecamatan, dimana 9 diantaranya berada di daerah pesisir dan
merupakan lokasi pelaksanaan Proyek. Hasil Penelitian Pertama, Implementasi
proyek SAFVER di Kabupaten Langkat sudah berjalan dengan baik dan sesuai
standar pelaksanaan yang dibuat oleh manajemen proyek SAFVER pusat. Kedua,
Sumber daya manusia dalam proyek SAFVER telah melibatkan masyarakat
sebagai pelaku utama mencapai 2.581 kepala keluarga dan 12 penyuluh perikanan
berbasis masyarakat. Ketiga, Adanya sikap masyarakat yang positif dan saling
mendukung serta komitmen yang tinggi dari SKPD terkait. Keempat, Bantuan
input produksi yang diberikan kepada kelompok penerima manfaat telah berhasil
meningkatan produksi dan pendapatan masyarakat. Kelima, Dengan adanya
proyek SAFVER telah meningkatkan peran fungsi kelembagaan dimasyarakat.
Keenam, Penerapan sistem budidaya berkelanjutan yang dilaksanakan oleh
kelompok penerima manfaat telah mempertahankan kelestarian lingkungan.
Secara ekonomi menguntungkan, dapat menjadi mata pencaharian yang dapat
meningkatkan pendapatan penerima manfaat. Secara teknik,