Penilaian Tingkat Keparahan Maloklusi dengan Analisis HMAR (Handicapping Malocclusion Assesment Record) di Klinik PPDGS Ortodonti FKG USU

Abstract

Maloklusi dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana letak gigi menyimpang dari oklusi normal. Prevalensi maloklusi di Indonesia masih sangat tinggi, dan merupakan salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang cukup besar. Salah satu index yang dapat digunakan untuk menilai atau mengukur tingkat keparahan maloklusi adalah HMAR (Handicapping Malocclusion Assessment Record).Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keparahan maloklusi pada pasien klinik PPDGS Ortodonti FKG USU dengan analisis HMAR (Handicapping Malocclusion Assesment Record). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Total sampel pada penelitian ini sebanyak 40 sampel model studi Klinik PPDGS Ortodonti FKG USU. Penilaian gigi hilang, rotasi, crowded, diastema, crossbite, open bite, kelainan anteroposterior dilakukan secara visual, dan penilaian overjet dan overbite dengan kaliper. Untuk setiap gigi anterior rahang atas yang terlibat diberikan skor 2, dan untuk setiap gigi posterior rahang atas, anterior dan posterior rahang bawah diberikan skor 1. Hasil penelitian diperoleh distribusi tingkat keparahan maloklusi dengan analisis HMAR (Handicapping Malocclusion Assesment Record) di Klinik PPDGS Ortodonti FKG USU terdapat 3 orang (7,5%) maloklusi ringan, 7 orang (17,5%) maloklusi ringan memerlukan perawatan, 9 orang (22,5%) maloklusi berat perlu perawatan, dan 21 orang (52,5%) maloklusi berat, sangat memerlukan perawatan. Kesimpulan penelitian ini, tingkat keparahan maloklusi berdasarkan Handicapping Malocclusion Assesment Record pada pasien klinik PPDGS Ortodonti FKG USU menunjukkan persentase tertinggi ada pada maloklusi berat, sangat memerlukan perawatan.