3D Anatomi Sistem Pernapasan Menggunakan Augmented Reality Sebagai Media Pembelajaran
View/ Open
Date
2018Author
Pulungan, Sapri Hernina
Advisor(s)
Andayani, Ulfi
Siregar, Baihaqi
Metadata
Show full item recordAbstract
Breathing is the process of breathing air or the movement of oxygenated (O₂) external
air into the body or lungs and exhaling air containing carbon dioxide (CO₂) as residual
oxidation out of the body. There are several organs that act as the respiratory system
organs such as the nose, esophagus, pharynx, larynx, trachea, bronchus, and lungs.
Augmented reality can be utilized as a learning medium for the recognition of anatomy
of the respiratory system organs presented in 3D with animation. In this research, to
build the object to be used, researchers use blender software for object modeling
process. To be able to display 3D objects, researchers apply target image techniques,
namely by using a marker obtained from the book sobotta medical book about the atlas
of the human body. When AR Camera captures the marker, the camera detects the
pattern contained in the marker, and then matches the data stored in the database. When
the pattern is found and there is conformity to that stored in the database, the application
will display the 3D objects of the organ of the respiratory system with Augmented
Reality technology. The optimal distance of marker detection is 15 - 35 cm, with a 30
– 90 degree inclination angle. Pernapasan adalah proses menghirup udara atau pergerakan udara dari luar yang
mengandung oksigen (O₂) masuk ke dalam tubuh atau paru-paru serta menghembuskan
udara yang mengandung karbondioksida (CO₂) sebagai sisa dari oksidasi ke luar dari
tubuh. Terdapat beberapa organ yang berperan sebagai organ sistem pernapasan
diantaranya yaitu hidung, esophagus, faring, laring, trachea, bronchus, dan paru-paru.
Augmented reality dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran untuk pengenalan
anatomi organ sistem pernapasan yang ditampilkan dalam bentuk 3D disertai dengan
animasi. Dalam penelitian ini, untuk membangun objek yang akan digunakan, peneliti
menggunakan software blender untuk proses pemodelan objek. Untuk dapat
menampilkan objek 3D, peneliti menerapkan teknik image target, yaitu dengan
menggunakan marker yang diperoleh dari buku sobotta yaitu buku kedokteran tentang
atlas tubuh manusia. Pada saat AR Camera menangkap marker, kamera akan
mendeteksi pola yang terdapat pada marker, kemudian akan mencocokkan terhadap
data yang telah disimpan dalam database. Ketika pola ditemukan dan terdapat
kesesuaian dengan yang tersimpan dalam database, maka aplikasi akan menampilkan
objek 3D organ sistem pernapasan dengan teknologi Augmented Reality. Jarak optimal
pendeteksian marker yaitu 15 – 35 cm, dengan sudut kemiringan 30 – 90 derajat.
Collections
- Undergraduate Theses [765]