dc.description.abstract | Fenomena yang muncul di perkotaan seiring dengan berbagai permasalahan pembangunan yang dihadapi Bangsa Indonesia adalah munculnya anak jalanan. Kota Medan juga seperti kota-kota besar lainnya yang ada di Indonesia juga menghadapi permasalahan anak jalanan. Jumlah anak jalanan yang ada di Kota Medan menurut data 2003 mencapai 2.526 jiwa, yaitu 50,20% dari anak jalanan yang berada di Sumatera Utara.
Melihat jumlah anak jalanan yang semakin banyak di Kota Medan dan banyaknya faktor yang menyebabkan anak menjadi anak jalanan maka penelitian ini ingin melihat faktor dominanan anak menjadi anak jalanan di Kota Medan. Tipe penelitian yang dipergunakan adalah eksplanatif dengan analisis kuantitatif Seluruh anak jalanan di Kota Medan dijadikan sebagai populasi dan dengan cara eccidental 250 anak jalanan telah dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini. Dari beberapa lokasi di Kota Medan yang dijadikan anak sebagai tempat untuk beraktivitas sebagai anak jalanan maka dalam penelitian ini ada lima titik yang dijadikan sebagai lokasi penelitian, yaitu sekitar Terminal Terpadu Amplas, Terminal Pinang Baris, Simpang Majestik, Simpang Siekambing, dan Simpang Ramayana-Katamso.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemiskinan keluarga, kehidupan sosial keluarga, disorgasisasi keluarga signifikan terhadap lahirnya anak jalanan di Kota medan. Dari variabel-variabel yang telah diukur maka faktor kemiskinan keluarga merupakan faktor yang dominan dalam melahirkan anak jalanan di Kota Medan. | en_US |