dc.contributor.advisor | Saragih, Amrin | |
dc.contributor.advisor | Nababan, M.R | |
dc.contributor.advisor | Sibarani, Berlin | |
dc.contributor.author | Silalahi, Roswita | |
dc.date.accessioned | 2021-09-16T03:30:26Z | |
dc.date.available | 2021-09-16T03:30:26Z | |
dc.date.issued | 2009 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/43474 | |
dc.description.abstract | The objectives of this study are (1) to formulate translation techniques applied to
translate “Medical-Surgical Nursing” text into bahasa Indonesia, (2) to describe
translation methods chosen, (3) to interpret translation ideologies adopted, and (4) to
assess the impact of the translation techniques, methods and ideologies on the quality of
the translated text into bahasa Indonesia. This descriptive-qualitative research is an embedded-case study and oriented to
translation product involving objective and affective aspects. The sources of data for this
study consist of documents, key informants, and respondents selected with purposive
sampling technique. The documents refer to the first chapter of “Medical-Surgical
Nursing” and its translation in bahasa Indonesia. The key informants constitute one
translation expert and three medical practitioners and the respondents are five medical
students. The research data comprises of (1) words, phrases, clauses, and sentences of
“Medical-Surgical Nursing” and its translation in bahasa Indonesia, (2) the translation
expert’s statements about the accuracy level, (3) the medical practioners’ statements
about the acceptability level, and (4) the medical students’ statements about the
readability level of the translation. The research data were collected with document
analysis, questionnaires, and in-depth interview and analyzed using an interactive data
analysis technique. Findings of this study show the followings. First, eight translation techniques
were used to render “Medical-Surgical Nursing” into bahasa Indonesia. These include
literal, pure borrowing, naturalized borrowing, calque, transposition, modulation,
deletion, and addition technique. On the basis of the frequent use of each of the
translation techniques, literal appears to be in the first rank (489) followed by pure
borrowing (224), naturalized borrowing (222), transposition (68), calque (67),
modulation (25), deletion, (16), and addition (9). Second, theoretically speaking, literal,
pure borrowing, naturalized borrowing, and calque are oriented to source language while
transposition, modulation, deletion and addition are oriented to target language. This
means that the translator tended to choose literal, faithful, and semantic translation
methods. Third, the use of translation techniques and the selection of translation methods
tend to be based on the adoption of the ideology of foreignization. Fourth, in terms of the
quality of the translation, it was found that 338 (64,75%) data are accurate, 136 (26,05%)
less accurate, and 48 (9,20%) inaccurate. Meanwhile, 396 data (75,86%) are acceptable,
91 (17,44%) less acceptable, and 35 (6,70%) unacceptable. It was also found that 493
data (96,29%) have a high readability level and other 19 (3,71%) have an adequate
readability level. Pure borrowing, naturalized borrowing, calque, and also literal
technique contribute significantly to the accuracy of the translation while the application
of transposition, modulation, deletion, and addition appears to have a negative impact on
the accuracy. It was also identified that some data were less acceptable and unacceptable
and this mostly relates to the use of ungrammatical target sentences. In addition, the use
of some foreign technical terms, inappropriate collocations, unfamiliar Indonesian lexical
items, and mistyping make some data less readable for the target readers. Based on the research findings, the following suggestions are proposed. First, a
medical text is a sensitive text containing important information and therefore the
deletion technique should be carefully used. Second, an excessive addition of information
should also be avoided as it tends to violate messages intended by the original author.
Third, subject matter competence is an important element of translation competence but
the fundament of translation competence is language competence. Fourth, the translated
text Keperawatan Medikal Bedah needs to be revised due to grammatical mistakes and
distortions of original message. Fifth, a further study needs to carry out to get more
insights into the phenomena of medical text translation; this may be done through the use
of different approach and the involvement of not only objective and affective aspects but
also genetive aspect. Sixth, the Indonesian government needs to establish an institution
responsible for quality assurance and control of quality of translations within the areas of
science and technology in particular | en_US |
dc.description.abstract | Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) merumuskan teknik penerjemahan yang diterapkan dalam menerjemahkan kata, frasa, klausa, dan kalimat yang terdapat dalam
teks Medical-Surgical Nursing ke dalam bahasa Indonesia, (2) mendeskripsi metode
penerjemahan yang ditetapkan, (3) mengekspresikan ideologi penerjemahan yang dianut
oleh penerjemah, dan (4) menilai dampak teknik, metode, dan ideologi penerjemahan
tersebut pada kualitas terjemahan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif dengan disain studi
kasus terpancang dan berorientasi pada produk, yang mengkaji aspek objektif dan afektif.
Sumber data adalah dokumen, informan kunci, dan responden yang dipilih berdasarkan
kriteria (purposive sampling techniques). Dokumen berupa bab 1 buku teks Medical-
Surgical Nursing dan hasil terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Informan kunci
terdiri dari seorang ahli penerjemahan dan tiga orang ahli kedokteran; serta lima orang
mahasiswa kedokteran sebagai responden. Data terdiri dari (1) kata, frasa, klausa, dan
kalimat teks Medical-Surgical Nursing dan terjemahannya, (2) pernyataan informan ahli
penerjemahan tentang tingkat keakuratan pesan, (3) pernyataan dokter tentang tingkat
keberterimaan, dan (4) pernyataan mahasiswa kedokteran tentang keterbacaan
terjemahan. Data penelitian dikumpulkan dengan teknik analisis dokumen, kuesioner, dan
wawancara mendalam, dan dianalisis dengan metode analisis interaktif. Temuan penelitian sebagai berikut. Pertama, delapan teknik penerjemahan diterapkan dalam menerjemahkan teks Medical-Surgical Nursing yaitu teknik harfiah
(literal), peminjaman murni, peminjaman alamiah, calque, transposisi, modulasi,
penghilangan, dan penambahan. Berdasarkan frekuensi penggunaannya, teknik harfiah
menempati urutan pertama (489), yang diikuti oleh peminjaman murni (224),
peminjaman alamiah (222), transposisi (68), calque (67), modulasi (25), penghilangan
(16), dan teknik penambahan (9). Kedua, secara teori, teknik harfiah, peminjaman murni,
peminjaman alamiah, dan teknik calque berorientasi pada bahasa sumber sedangkan
teknik transposisi, modulasi, penghilangan, dan teknik penambahan berorientasi pada
bahasa sasaran. Dengan demikian, metode penerjemahan yang dipilih penerjemah adalah
metode penerjemahan literal, setia, dan semantik. Ketiga, penggunaan teknik
penerjemahan dan pemilihan metode penerjemahan lebih dilandasi oleh ideologi
foreignisasi dalam menerjemahkan teks sumber data penelitian ini. Keempat, dalam hal
kualitas terjemahan, didapatkan 338 (64,75%) diterjemahkan secara akurat, 136 (26,05%)
kurang akurat, dan 48 (9,20%) tidak akurat. Dari aspek keberterimaannya, 396 (75,86%)
berterima, 91 (17,44%) kurang berterima dan 35 (6,70%) tidak berterima. Sementara itu,
493 (96,29%) data sasaran mempunyai tingkat keterbacaan tinggi dan 19 (3,71%)
mempunyai tingkat keterbacaan sedang. Dalam pada itu, teknik peminjaman murni,
teknik peminjaman alamiah, calque, dan juga harfiah memberikan dampak yang sangat
positif terhadap keakuratan terjemahan, sementara kekurang akuratan dan ketidak
akuratan yang terjadi pada terjemahan lebih disebabkan oleh penerapan teknik
penghilangan, penambahan, modulasi, dan teknik transposisi. Kekurang berterimaan dan
ketidak berterimaan cenderung disebabkan oleh penggunaan kalimat yang tidak
gramatikal, dan masalah yang menghambat pemahaman pembaca sasaran cenderung
disebabkan oleh penggunaan istilah asing yang tampaknya belum akrab bagi pembaca,
kolokasi yang tidak tepat, kata bahasa Indonesia yang belum lazim bagi pembaca dan
kesalahan ketik. Berdasarkan hasil temuan, penulis memberikan beberapa saran. Pertama, teks
kedokteran adalah tipe teks sensitif yang mengandung informasi penting dan oleh sebab
itu, teknik penghilangan harus digunakan dengan hati-hati. Kedua, teknik penambahan
informasi yang berlebihan juga harus dihindarkan karena dapat merusak pesan yang
dimaksudkan penulis asli. Ketiga, kompetensi bidang ilmu sebagai bagian kompetensi
penerjemahan adalah penting tetapi kompetensi kebahasaan merupakan fundasi.
Keempat, buku terjemahan Keperawatan Medikal Bedah perlu ditinjau ulang untuk
memperbaiki kesalahan gramatikal dan penyimpangan pesan. Kelima, perlu dilakukan
penelitian lanjutan untuk lebih dapat mengungkapkan fenomena penerjemahan teks
kedokteran; dengan menggunakan pendekatan berbeda dan tidak hanya melibatkan aspek
objektif dan afektif tetapi juga aspek genetik. Keenam, pemerintah Indonesia perlu
mendirikan lembaga yang bertugas untuk mengendalikan mutu dan kualitas terjemahan
khususnya buku teks ilmu pengetahuan dan teknologi. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | deologi Penerjemahan | en_US |
dc.subject | Medical-Surgical Nursing | en_US |
dc.title | Dampak Teknik, Metode, dan Ideologi Penerjemahan pada Kualitas terjemahan Teks Medical-Surgical Nursing dalam Bahasa Indonesia | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM058107013 | |
dc.description.pages | 352 halaman | en_US |
dc.description.type | Disertasi Doktor | en_US |