Pengaruh Tempe terhadap Peningkatan Aktifitas Enzim Asetilkolinesterase pada Petani Penyemprot Terpapar Pestisida Organofosfat

Abstract

Organophosphate (OP) pesticide intoxication among farmers occurs due to their improper attitudes and behaviors during the spray such as failure to use the safety guard. OP intoxication occurs through respiratory, skin, and digestion. In the body, OP is bonded wiht AChE enzyme, i.e. the enzyme which functions as catalyst in the fraction of acetylcholine (ACh) into acetate and choline, which results in the accumulation of acetylcholine in the nerve tissue. Fermentation of soy bean into tempe by Rhizopus oligosporus has made tempe contain free amino acid, which is easy to digest and absorbed so that it can be utilized directly by the body, Tempe contains Isoflavon, i.e. daidzein, glycitein, genistein, and factor-II, which are able to prevent AChE from being phosphorilized by OP. The research objective is to find out the effect of tempe on AChE. The research was administrated among the farmers in Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo and by in vitro test in Puslitbang Gizi Bogor. in addition, Directed Goup Discussions were held to indentify the acceptance of tempe in the community. ln vitro test was administered with five treatments, i.e serum, serum + OP, serum. + OP + ET (Ekstrak Tempe), serum + ET + OP and serum + pure isoflavon + OP. The AChE activities were observed through slope absorbance in every treatment. The result of in vitro examination proves that there is significant differences along the slope absorbance between the serum and serum + pure Isoflavon + OP (p = 0,034), between the serum + OP and serum + ET + OP (p = 0,039) and between serum + OP and serum + pure Isoflavon + OP (p = 0,025), The research design in farmers was randomized pretest post test control group design. The research sample was drawn in simple random sampling. For 5 days Standard Diet was served to the control group and Standard Diet + Tempe to the treatment group. The result of invivo test among the farrriers showed the trend of increasing in the AChE activities in the treatment group although there is no significant differences with the control group. They were due to various uncontrolled intervening variables in the human body and lacks of health records. The research conclusion is by in vitro the treatment of tempe exctract and pure Isoflavon affects the increase of AChE activities. It is recommended that further research is carried out to the farmers by considering the intervening variables and that the role of tempe in preventing the OP intoxication is socialized to the sprayer farmers.

Keracunan pestisida organofosfat (OP) pada petani terjadi karena sikap dan perilaku yang tidak mendukung seperti tidak memakai alat proteksi pada waktu menyemprot. Keracunan OP terjadi melalui saluran pernapasan, kuiit dan saluran pencernaan. Didalam tubuh OP berikatan dengan enzim Asetilkolinesterase (AChE) yaitu suatu enzim yang berfungsi sebagai katalisator pada pemecahan asetilkolin (ACh) menjadi asetat dan kolin mengakibatkan penumpukan asetilkolin pada ujung syaraf. Fermentasi kedelai menjadi tempe oleh Rhizopus Oligosporus menjadikan tempe mengandung asam amino bebas yang mudah dicerna dan diserap sehingga langsung dapat dimanfaatkan tubuh. Tempe mengandung Isofiavon yaitu daidzein, genistein, glisitein dan faktor II yang dapat mencegah fasoforilase Asetilkolinesterase oleh OP. Tujuan "penelitian untuk melihat pengaruh tempe terhadap Asetilkolinesterase, dilaksanakan pada petani di Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo dan secara invitro pada Puslitbang Gizi Bogor serta dilakukan Diskusi Kelompok Terarah untuk mengetahui penerimaan tempe oleh masyarakat. Penelitian invitro dilakukan dengan lima perlakuan yaitu serum, serum + OP, serum + OP + ET (Ekstrak Tempe), serum + ET + OP dan serum + Isofiavon murni + OP. Aktifitas Asetilkolinesterase dilihat melalui slope absorbansi pada setiap perlakuan dengan membandingkan masing-masing perlakuan. Hasil penelitian invitro memperlihatkan terdapat peningkatan AChE secara bermakna yaitu terlihat perbedaan bermakna pada slope absorbansi di antara serum dengan serum + Isofiavon murni + OP (p = 0,034), diantara serum + OP dengan serum + ET + OP (p = 0,039) dan di antara serum + OP dengan serum + Isofiavon murni + OP (p - 0,025). Penelitian invivo pada petani dengan mempergunakan rancangan randomized pre test - post test control group design. Populasi adalah petani penyemprot yang terpapar pestisida OP yang memenuhi kriteria inklusi, Sampel di ambil dari populasi secara simple random sampling dan dialokasikan secara random untuk mendapatkan kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Selama lima hari diberikan Diet Standar kepada kelompok kontrol dan Diet Standar + Tempe kepada kelompok perlakuan. Hasil penelitian invivo pada petani memperlihatkan ada kecenderungan peningkatan aktifitas AChE pada kelompok perlakuan meskipun tidak ada perbedaan secara bermakna dengan kelompok kontrol. Hal ini disebabkan berbagai variabel pengganggu di tubuh manusia yang tidak dapat dikendalikan dan keterbatasan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan dalam penelitian ini. Dapat disimpulkan secara invitro pemberian ekstrak tempe dan isofiavon murni berpengaruh terhadap peningkatan Asetilkoiinesterase. Disarankan untuk mensosialisasikan konsumsi tempe dalam upaya mencegah keracunan OP pada petani penyemprot.