Show simple item record

dc.contributor.advisorSilalahi, Jansen
dc.contributor.advisorSinaga, Siti Morin
dc.contributor.authorTrisnawita, Yuni
dc.date.accessioned2021-09-17T03:17:05Z
dc.date.available2021-09-17T03:17:05Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/43593
dc.description.abstractProbiotic is living microorganism that confer a health benefit on the host when it is administered in adequate (107 CFU/day). Group of lactic acid bacteria (LAB) such as Lactobacillus, Streptococcus and Bifidobacterium bacteria most commonly used as probiotic bacteria to preserve ecology of digestive tract microflora that inhibit the growth of unwanted microflora such as Staphylococcus aureus (S. aureus) and Escherichia coli (E. coli). The effect is caused by ability of bacteria to produce lactic acid like bacteriocin that have broad antibacterial activity against Gram positive and Gram negative bacteria. The objective was to determine the effect of storage on the viability and the antibacterial activity of bacteriocin from lactic acid bacteria (LAB) in probiotic preparations against S. aureus and E. coli. Four different of probiotic preparations was used A (Lacto B), B (Rillus), C (Interlac) and D (Lacbon) each contains single or mixed LAB. Viability test of LAB was done by counting number of colony bacteria that live on MRSA medium and then test of antibacterial activity of LAB was usually after viability test. Test of antibacterial activity bacteriocin of LAB against S. aureus and E. coli on media MHA using paper disc of diameter 6 mm, Tetracycline HCl 30 μg as positive control and distilled water as negative control. Observation was done every 7 days started on day 0 and after storage at temperature 4oC and 28oC for 28 days. The result show that counts of the colonies from LAB A was less on the label (5,04 x 107 CFU/sachet), whereas viability of B, C and D as a lable. Storage at temperature of 28oC for 28 days counts significant loss of viability from LAB C (P < 0.05) although LAB still inhibit zone against S. aureus and E. coli in each test viability. Storage at temperature of 28oC for 28 days decrease significantly on the antibacterial activity LAB of bacteriocin for sample A against S. aureus bacteria and E. coli and LAB B against E. coli bacteria (P < 0.05). Conclucions from this study suggest that storage at temperature of 4°C for 28 days maintain viability and antibacterial activity bacteriocin LAB in probiotic preparations.en_US
dc.description.abstractProbiotik merupakan mikroorganisme hidup yang dapat memberikan efek menguntungkan bagi kesehatan inang jika diberikan dalam jumlah yang cukup (107 CFU/hari). Golongan bakteri asam laktat (BAL) seperti Lactobacillus, Streptococcus dan bakteri Bifidobacterium paling umum digunakan sebagai bakteri probiotik guna memelihara ekologi mikroflora saluran pencernaan dengan menghambat laju pertumbuhan mikroflora yang tidak diinginkan seperti bakteri Staphylococcus aureus (S. aureus) dan bakteri Escherichia coli (E. coli). Efek tersebut disebabkan oleh kemampuan bakteri dalam menghasilkan asam laktat serta substansi penghambat spesifik seperti bakteriosin yang memiliki aktivitas antibakteri luas terhadap bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penyimpanan terhadap viabilitas dan aktivitas antibakteri bakteriosin dari bakteri asam laktat (BAL) pada sediaan probiotik terhadap bakteri S. aureus dan E. coli. Sediaan probiotik yang digunakan adalah A (Lacto B), B (Rillus), C (Interlac) dan D (Lacbon) masing-masing mengandung BAL tunggal maupun campuran. Uji viabilitas BAL dilakukan dengan menghitung koloni bakteri yang tumbuh pada media MRSA dan menguji aktivitas antibakterinya pada setiap uji viabilitas. Uji aktivitas antibakteri bakteriosin dari BAL dilakukan terhadap bakteri S. aureus dan E. coli pada media MHA menggunakan cakram kertas berdiameter 6 mm dengan Tetrasiklin HCl 30 μg sebagai kontrol positif dan akuades sebagai kontrol negatif. Pengujian dilakukan setiap 7 hari dimulai hari ke-0 dan sesudah penyimpanan pada suhu 4oC dan 28oC selama 28 hari. Penelitian menunjukkan bahwa viabilitas BAL A tidak sesuai label (5,04 x 107 CFU/sachet), sedangkan viabilitas BAL B, C dan D sesuai label. Penyimpanan pada suhu 28oC selama 28 hari menyebabkan penurunan signifikan pada viabilitas BAL C (P < 0,05) meskipun seluruh BAL tetap menunjukkan adanya aktivitas antibakteri terhadap bakteri S. aureus dan E. coli pada tiap uji viabilitas. Penyimpanan pada suhu 28oC selama 28 hari menyebabkan penurunan aktivitas antibakteri bakteriosin yang signifikan dari BAL A terhadap bakteri S. aureus dan E. coli dan BAL B terhadap bakteri E. coli (P < 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini sebaiknya melakukan penyimpanan pada suhu 4oC guna mempertahankan viabilitas dan aktivitas antibakteri bakteriosin dari BAL pada sediaan probiotik.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectProbiotic,en_US
dc.subjectViability,en_US
dc.subjectAntibacterial,en_US
dc.subjectBacteriocin,en_US
dc.subjectStorage.en_US
dc.titlePengaruh Penyimpanan terhadap Viabilitas dan Aktivitas Antibakteri Bakteriosin dari Bakteri Asam Laktat (BAL) pada Sediaan Probiotiken_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM147014004
dc.description.pages130 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record