Show simple item record

dc.contributor.advisorS, Nandi
dc.contributor.authorNasution, Putri Ayudia
dc.date.accessioned2018-07-16T01:00:35Z
dc.date.available2018-07-16T01:00:35Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/4359
dc.description.abstractSecara umum perkembangan memiliki banyak arti yang mana memiliki perbedaan antara satu dengan yang lainnya. Namun secara khusus, perkembangan adalah peningkatan atas apa yang kita miliki, suatu perubahan yang menjadikan semua itu lebih baik. Islam di Jepang terbilang masih sangat baru. Dibanding negara Asia lain, Islam dikenal paling akhir di negeri matahari terbit tersebut. Sekitar akhir abad ke-19, Jepang bersentuhan dengan agama Islam. Dari dulu Jepang dikenal sebagai negara penganut agama Shinto dan Buddha. Perkembangan Islam di Jepang mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun. Jumlah Muslim di Jepang mencapai 100 ribu orang dan mereka memiliki 40 masjid untuk menunaikan ibadah dan keagamaan mereka disana. Awal mula Islam masuk ke Jepang yaitu melalui perdagangan dan niaga. Banyak orang asing yang beragama Islam mulai berdatangan ke Jepang sudah sejak awal berdirinya negara. Muslim pertama sebagian besar adalah pelaut Melayu yang melayani kapal Belanda dan kapal Ingris. Saat ini pun Kobe menjadi salah satu metropolitan Jepang bersama Kyoto dan Osaka. Kobe menjadi saksi sejarah panjang Jepang, termasuk sejarah awal ,mula masuknya komunitas Muslim di Jepang. Muslimin Kobe bermula dari para Imigran Turki-Tartar yang tiba di Jepang di tengah berkecamuknya Perang Dunia I. Mereka hijrah dari Rusia yang diguncang revolusi Bolshevik dengan pimpinan Stalin yang komunis dan atheis ke Jepang. Islam masuk pertama kali ke Jepang sekitar tahun 1877 hampir bersamaan dengan kehadiran agama Nasrani dari barat ke negara tersebut. Pada sekitar tahun itu, kehidupan Nabi Muhammad diterjemahkan dalam Bahasa Jepang. Ini membantu agama Islam menempatkan diri dalam pemikiran intelek orang Jepang, tetapi hanya sebagai satu pengetahuan dan pemikiran. Setelah krisis minyak tahun 1973, media massa Jepang telah memberi penerbitan yang besar tentang Dunia Muslim dan khusunya kepada Dunia Arab akan pentingnya negara-negara ini terhadap ekonomi Jepang. Dengan penerbitan ini, banyak orang Jepang yang tidak mengetahui pengetahuan tentang Islam mempunyai peluang untuk ibadah Haji di Mekkah serta mendengar Adzan (panggilan islam untuk melaksanakan shalat) dan membaca Al-Qur’an. Selain itu banyak orang Jepang yang memeluk agama Islam secara terang-terangan. Ketika itu, banyak terdapat upacara Islamisasi massal yang diikuti dari berpuluh-puluh ribu orang.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPerkembangan Agama Islamen_US
dc.subjectJepangen_US
dc.titlePerkembangan Islam di Jepangen_US
dc.title.alternativeNihon No De Okeru Islam No Shinchokuen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM142203007en_US
dc.identifier.submitterAkhmad Danil
dc.description.typeKertas Karya Diplomaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record