Analisis Kausalitas Antara Penerimaan dan Pengeluaran Pemerintah

Abstract

The causality relationship between government revenue and government expenditure had been observed by economists. The research of the pattern and the direction of causality between government revenue and government expenditure level has received considerable attention in the recent decades. The understanding of the causality relationship, besides able to identify the relationship between variables, also can contribute toward a better understanding of the consequences of large deficit and the policy implications made by such relationship. These relationships are of particular importance because of their role in the determination of the overall government deficit budget. Moreover, by answering the question of causality between government spending and revenue provides helpful insights as to how different policies may help control the growth of the government and consequently restrict the size of deficit level. This research using Granger causality method, tried to investigate the pattern or direction of causality relationship between government revenue and government expenditure in Indonesia over the period of 1970-2004. To avoid the spurious regression, the empirical analysis employs test of unit roots and co-integration as pre test for Granger causality method. To explain the factors that influence the government revenue, the empirical analysis employs Ordinary Least Squares Regression. The unit roots test results that both government revenue and government expenditure data were stationary at the first difference process. The co-integration test results that it has long-term relationship between government revenue and government expenditure. Results of Granger causality test indicated that there is unidirectional causal from government expenditure to government revenue (higher government expenditure leads to increase government revenue). This research finds out that government routine expenditures, development (capital) expenditures, debt domestic and debt foreign significantly influenced the government revenue.

Hubungan kausalitas antara penerimaan dan pengeluaran pemerintah telah diteliti oleh para ahli ekonomi. Penelitian terhadap pola atau arah hubungan kausalitas antara tingkat penerimaan dan pengeluaran pemerintah mendapatkan perhatian yang besar pada dekade sekarang ini. Pemahaman terhadap hubungan kausalitas tersebut, selain dapat mengidentifikasi hubungan antar variabel juga dapat memberikan sumbangan untuk memahami dengan lebih bark terhadap konsekuensi adanya defisit yang besar dan implikasi kebijakan yang diambil terhadap hubungan tersebut. Hubungan ini sangat penting mengingat perannya dalam penentuan defisit anggaran pemerintah secara keseluruhan. Selain itu, dengan menjawab pertanyan kausalitas tingkat pengeluaran dan penerimaan pemerintah akan memberikan pandangan yang sangat membantu tentang bagaimana kebijakan-kebijakan yang berbeda mampu mengontrol pertumbuhan anggaran pemerintah dan konsekuensinya menghalang,i tingkat defisit. Penelitian ini menggunakan metode kausalitas Granger untuk meneliti pola atau arah hubungan kausalitas antara penerimaan dan pengeluaran pemerintah di Indonesia selama kurun waktu 1970-2004. Untuk menghindari terjadinya hubungan korelasi yang tancung (spurious), dalam analisis empiris digunakan uji akar-akar unit dan kointegrasi sebagai uji prasyarat penggunaan metode kausalitas Granger. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan pemerintah, dalam analisis empiris digunakan regresi Ordinary Least Squares. Hasil uji akar-akar unit memperlihatkan bahwa data penerimaan dan pengeluaran pemerintah stasioner pada derajat pertama (first difference). Uji kointegrasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan jangka panjang antara penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Hasil uji kausalitas Granger menyatakan bahwa terjadi kausalitas satu arah dari pengeluaran pemerintah terhadap penerimaan pemerintah (peningkatan pengeluaran pemerintah mendorong meningkatnya penerimaan pemerintah). Penelitian ini menemukan bahwa pengeluaran rutin, pengeluaran pembangunan, utang luar negeri dan utang dalam negeri berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pemerintah.