Analisis Pengaruh Kinerja Infrastruktur Listrik terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Abstract
Pengalaman pada beberapa tahun yang lalu telah menunjukkan bahwa konsumsi energi listrik di Indonesia terus meningkat sampai saat ini. Sementara itu kenaikan konsumsi energi listrik diikuti oleh peningkatan REP (Revenue atau pendapatan dari penjualan energi listrik) tetapi tidak dibarengi dengan peningkatan kinerja PLN yang jelas tergambar dari ketidakseimbangan antara pasokan energi listrik dan permintaan konsumen. Walaupun demikian adalah penting menganalisa dampak peningkatan konsumsi energi listrik yang disebabkan oleh peningkatan pertumbuhan eknomi Indonesia dengan mencari solusi berjalan jangka panjang guna memperbaiki kinerja infrastruktur PLN sehingga tercapai keseimbangan antara pasokan dan permintaan energi listrik dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Metode yang digunakan dalam studi ini adalah Uji Kausalitas Granger dengan menggunakan variable-variabel KEL, REP, dan PDB dengan sumber data tahun 1970-2004 dan diestimasi dengan menggunakan basis OLS. Data-data .ini diperoleh dari Data statitstik PLN untuk kurun waktu 1970 sampai tahun 2004.
Setelah dilakukan analisa maka diketahui bahwa baik variable KEL dan ReP mempunyai hubungan yang searah terhadap variable PDB dengan tingkat kepercayaan 95%. Dengan estimasi metode OLS diketahui bahwa setiap kenaikan variabel PDB 1 % akan mengakibatkan kenaikan konsumsi energi listrik sebesar 0,045050 GWh sementara setiap kenaikan variabel PDB 1 % akan mengakibatkan kenaikan REP (revenue) sebesar Rp 21,42038 miliar. Dari hasil ini diketahui bahwa sekalipun terjadi peningkatan PDB , KEL dan REP namun tetap saja tidak bisa mengimbangi permintaan kebutuhan energi listrik di Indonesia khususnya untuk konsumsi listrik bersifat produktif.
Implikasi kebijakan yang harus dilakukan adalah meminimalisasi ketergantungan PLN terhadap BBM, mengurangi rugi-rugi (looses) sistem tenaga listrik balk di pihak produsen rnaupun konsumen dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas PLN melalui upaya restrukturisasi, revitalisasi dan rekonstruksi serta meregionalisasi (down seizing) PLN berdasarkan wilayah kerja satuan propinsi. Pengalaman pada beberapa tahun yang lalu telah menunjukkan bahwa konsumsi energi listrik di Indonesia terus meningkat sampai saat ini. Sementara itu kenaikan konsumsi energi listrik diikuti oleh peningkatan REP (Revenue atau pendapatan dari penjualan energi listrik) tetapi tidak dibarengi dengan peningkatan kinerja PLN yang jelas tergambar dari ketidakseimbangan antara pasokan energi listrik dan permintaan konsumen. Walaupun demikian adalah penting menganalisa dampak peningkatan konsumsi energi listrik yang disebabkan oleh peningkatan pertumbuhan eknomi Indonesia dengan mencari solusi berjalan jangka panjang guna memperbaiki kinerja infrastruktur PLN sehingga tercapai keseimbangan antara pasokan dan permintaan energi listrik dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Metode yang digunakan dalam studi ini adalah Uji Kausalitas Granger dengan menggunakan variable-variabel KEL, REP, dan PDB dengan sumber data tahun 1970-2004 dan diestimasi dengan menggunakan basis OLS. Data-data .ini diperoleh dari Data statitstik PLN untuk kurun waktu 1970 sampai tahun 2004.
Setelah dilakukan analisa maka diketahui bahwa baik variable KEL dan ReP mempunyai hubungan yang searah terhadap variable PDB dengan tingkat kepercayaan 95%. Dengan estimasi metode OLS diketahui bahwa setiap kenaikan variabel PDB 1 % akan mengakibatkan kenaikan konsumsi energi listrik sebesar 0,045050 GWh sementara setiap kenaikan variabel PDB 1 % akan mengakibatkan kenaikan REP (revenue) sebesar Rp 21,42038 miliar. Dari hasil ini diketahui bahwa sekalipun terjadi peningkatan PDB , KEL dan REP namun tetap saja tidak bisa mengimbangi permintaan kebutuhan energi listrik di Indonesia khususnya untuk konsumsi listrik bersifat produktif.
Implikasi kebijakan yang harus dilakukan adalah meminimalisasi ketergantungan PLN terhadap BBM, mengurangi rugi-rugi (looses) sistem tenaga listrik balk di pihak produsen rnaupun konsumen dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas PLN melalui upaya restrukturisasi, revitalisasi dan rekonstruksi serta meregionalisasi (down seizing) PLN berdasarkan wilayah kerja satuan propinsi.
Collections
- Master Theses [1233]
