Korelasi Lama Paparan Sulfur Dioksida dengan Kadar Protein C-Reaktif, Nilai VEP1, KVP, Rasio Vep1 dan Aep 25-75% pada Pekerja SPBU /KVP di Kecamatan Medan Amplas Kota Medan

Abstract

Aim: The objective of this research is to acknowledge the effect of long exposure of sulfur dioxide on the C - reactive protein level, FEVI, FVC, FEVI/FVC ratio, and PEF 25-75% of gas station workers of Medan Amplas Subdistrict. Subject: The subject of this research is the gas station workers in Medan Amplas Subdistrict. Method : This research is conducted by implementing the correlation study with cross sectional design and having the gas station workers as the population with total sampling as the sampling method. The hypothetical analysis of the research is correlation analysis and Spearman and Pearson statistical analysis. The independent variable of this research is the workers’ duration of exposure and the C - reactive protein level, FEVI, FVC, FEVI/FVC ratio, and PEF 25-75% is the dependent variables. Results: working hours shows positive correlation on CRP, in which the data shows higher CRP level on the group of worker with long hours of working. On the other hand, the spirometric experiment shows that working hours holds negative correlation which means there is a respiratory function disorder. The correlation analysis is significant for VEP1/KVP parameter with p = 0.019. The hypothetical analysis using Spearman correlation theory resulted in the finding that there is no significant correlation between workers’ duration of exposure and FEVI/KVP ratio (r = -0.304, p= 0.019). There is also no significant correlation occurs on the C- Reactive Protein Level, FEVI, FVC and PEF 25-75% (p=0.940; 0.147; 0.107; 0.351). Conclusion: There is a correlation between the workers’ duration of exposure on sulfur dioxide and respiratory function disorder in this research.

Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui permasalahan akibat lama paparan sulfur dioksida terhadap nilai kadar Protein C-reaktif. Volume Ekspirasi Paru Detik Pertama (VEPI), Kapasitas Vital Paksa (KVP), Rasio VEPI/KVP, dan Aliran Ekspirasi Paksa 25-27% pada pekerja SPBU di Kecamatan Medan Amplas Kota Medan. Subjek: Subjek dari penelitian ini adalah pekerja Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kecamatan Medan Amplas Kota Medan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan desain analitik potong lintang dengan populasi pekerja Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji korelasi dengan uji statistik Spearman dan Pearson. Lama kerja merupakan variabel independen, sedangkan Protein C-reaktif, Volume Ekspirasi Paru Detik Pertama (VEPI), Kapasitas Vital Paksa (KVP), Rasio VEPI/KVP, dan dan aliran Ekspirasi Paksa 25-75% merupakan variabel dependen. Hasil: lama kerja memiliki korelasi positif terhadap nilai CRP, yang menunjukkan pada kelompok dengan lama kerja yang lebih panjang dijumpai nilai CRP yang lebih tinggi. Sedangkan terhadap nilai uji spirometri lama kerja memiliki korelasi negative yang bermakna ada adanya penurunan fungsi pernafasan. Uji korelasi ini signifikan untuk parameter VEP1/KVP dengan p = 0,019. Uji hipotesis dengan menggunakan korelasi Spearman didapati hasil korelasi negative signifikan untuk variabel VEPI/KVP (r = -0,304, p= 0,019), sedangkan pada variabel CRP,VEPI,KVP, dan AEP 25-75% tidak dijumpai korelasi yang signifikan (p=0,940; 0,147; 0,107; 0,351). Kesimpulan : Terdapat hubungan antara lama kerja dengan gangguan fungsi paru pada pekerja SPBU pada penelitian ini.