Perbedaan Pengaruh Ekstrak Metanol Daun Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) Terhadap Kejadian Displasia yang Diinduksi Pemberian 2 Kali Per Minggu dan 3 Kali Per Minggu Dimethylbenz [A] Anthracene (DMBA)
View/
Date
2021Author
Fitri, Anisa
Advisor(s)
Riza, Ahyar
Satria, Denny
Metadata
Show full item recordAbstract
Dysplasia is the architectural and cytologic changes of the oral cavity due to genetic accumulation changes associated with an increased risk of progression to squamous cell carcinoma. Chemoprevention is the use of natural or synthetic prevent carcinogens before they become invasive. Gotu kola (Centella asiatica (L.) Urban) is a plant that has been used as a traditional medicine. This study aimed to determine the difference effect of the methanolic extract of gotu kola leaves (Centella asiatica (L.) Urban) on the incidence of dysplasia induced by twice a week and three times a week of dimethyl benz(a) anthrance (DMBA). This research is a type of laboratory experimental research with sample used 28 wistar rats (Rattus novergicus), which were divided into 4 groups. Each group received different treatment, group 1 was given methanol extract and 0.5% DMBA 3 times a week, group 2 was given 0.5% DMBA 3 times a week, group 3 was given methanol extract and 0.5% DMBA 2 times a week, and group 4 was given 0.5% DMBA 2 times a week. The grading dysplasia using the WHO 2017 score. The results of grading dysplasia then analyzed using the Kruskal-Wallis test and continued with the Mann-Whitney test. The results showed that there were differences effect of giving methanol extract of gotu kola leaves (Centella asiatica (L.) Urban) with induce 2 times a week and 3 times a week DMBA. Group with the extract the grading of dysplasia was less than the group not given the extract. Displasia adalah perubahan arsitektural dan sitologi epitel rongga mulut akibat perubahan akumulasi genetik yang dapat beresiko menjadi karsinoma sel skuamosa oral. Kemoprevensi merupakan penggunaan bahan alami atau sintesis untuk mencegah keadaan karsinogen sebelum menjadi invasif. Tanaman pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) merupakan tanaman yang sudah sejak lama dijadikan sebagai bahan obat tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan pengaruh ekstrak metanol daun pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) terhadap kejadian displasia yang diinduksi pemberian 2 kali per minggu dan 3 kali per minggu dimethyl benz(a) anthrance (DMBA). Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental laboratorium dengan sampel penelitian yang digunakan adalah tikus putih galur wistar (Rattus novergicus) berjumlah 28 yang dibagi menjadi 4 kelompok. Masing-masing kelompok mendapatkan perlakuan berbeda, kelompok 1 diberi ekstrak metanol dan DMBA 0,5% 3 kali per minggu, kelompok 2 diberi DMBA 0,5% 3 kali per minggu, kelompok 3 diberi ekstrak metanol dan DMBA 0,5% 2 kali per minggu, dan kelompok 4 diberi DMBA 0,5% 2 kali per minggu. Pengukuran derajat displasia dengan menggunakan skor WHO 2017. Hasil pengukuran derajat displasia kemudian dianalisis menggunakan uji kruskal-wallis dan dilanjutkan dengan uji mann-whitney. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pengaruh pemberian ekstrak metanol daun pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) dengan frekuensi pemberian dua kali dan tiga kali perminggu DMBA. Kelompok dengan pemberian ekstrak diperoleh derajat displasia yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok yang tidak diberikan ekstrak.
Collections
- Undergraduate Theses [1901]
