Show simple item record

dc.contributor.advisorMuliadi, Yuddi Adrian
dc.contributor.authorSafitri, Endang
dc.date.accessioned2018-07-16T01:48:39Z
dc.date.available2018-07-16T01:48:39Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/4369
dc.description.abstractAksara Jepang berasal dari tulisan China yang diperkenalkan pada abad ke-4 Masehi. Jepang tidak mempunyai sistem penulisan sendiri. Secara resmi, aksara China pertama kali dikenal di Jepang lewat barang-barang yang diimport dari China. Sejak itulah aksara China banyak dipakai untuk menulis di Jepang. Bahasa Jepang memiliki 4 macam huruf asli yaitu Romaji,Katakana,Hiragana,dan Kanji. Romaji adalah bukan huruf yang utama untuk penulisan bahasa Jepang, tetapi ada saatnya diperlukan pemakaian Romaji yaitu dalam tulisan yang berbahasa Jepang baik dalam surat kabar, majalah, buku pelajaran dan sebagainya. Katakana terbentuk dari garisan-garisan atau coretan-coretan yang lurus. Fungsinya yaitu dapat dipakai untuk menuliskan kata-kata seperti nama tempat dan nama orang asing, kata-kata bahasa asing, nama-nama binatang, nama tumbuhan, istilah-istilah khusus bidang keahlian, dan sebagainya. Hiragana terbentuk dari garisan-garisan atau coretan-coretan yang melengkung. Fungsinya yaitu dipakai untuk menuliskan kata-kata Jepang asli. Huruf ini berdasarkan suku kata, sering juga dipakai untuk menggantikan huruf Kanji. Kanji adalah huruf yang mengutarakan arti yang dibentuk meniru bentuk bendanya, atau tanda-tanda yang diberikan dalam menunjukan arti suatu benda (sifat, pekerjaan, atau yang lainya). Bahasa Jepang mempunyai Aksen Nada (aksin tinggi rendah) yang umumnya beda dengan Aksen Energi (aksen kuat lemah) dalam bahasa Inggris, Jerman, dan bahasa-bahasa Eropa lainnya, serta beberapa bahasa Asia. Aksen bahasa Jepang sekarang lebih berfungsi untuk menunjukan kesatuan kata daripada membedakan arti kata yang berbunyi sama. Sedangkan Intonasi terbagi dalam 3 jenis yaitu Rata, Naik, dan Turunan. Pertanyaan yang diucapkan dengan Intonasi yang naik. Sedangkan yang lain biasanya diucapkan dengan Intonasi Rata, tapi kadang-kadang diucapkan dengan Intonasi Turun, apabila menunjakan rasa persetujuan, kekecewaan, dan lain-lain.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectAksara Jepangen_US
dc.titleTentang Aksara Jepangen_US
dc.title.alternativeNihon Moji Tsuiteen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM142203035en_US
dc.identifier.submitterAkhmad Danil
dc.description.typeKertas Karya Diplomaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record