Implementasi Rencana Induk Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat PT Agincourt Resources Masyarakat Lingkar Tambang Kecamatan Batangtoru dan Muara Batangtoru Provinsi Sumatera Utara
View/ Open
Date
2020Author
Manalu, Benny Aris Boang
Advisor(s)
Harahap, R. Hamdani
Rujiman
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi dari program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) di wilayah sekitar tambang (ring 1) yang tertuang dalam dokumen Rencana Induk Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (RIPPM) PT Agincourt Resources. Penelitian ini merupakan penelitian deskritif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan di Kecamatan Batang Toru mencakup 12 desa diantaranya Sipenggeng, Hapesong Baru, Wek 1, Wek 2, Wek 3, Wek 4, Telo, Napa, Perkebunan, Aek Pining, Sumuran dan Batu Hula dan Kecamatan Muara Batang Toru mencakup Desa Bandar Hapinis, Muara Hutaraja dan Hutaraja (ring 1 PT Agincourt Resources). Hasil penelitian menunjukkan implementasi program pada RIPPM PT Agincourt Resources 87.5% terimplementasi dengan cukup baik mencakup aspek pendidikan, aspek kesehatan, aspek tingkat pendapatan rill atau pekerjaan, aspek sosial dan budaya, aspek pemberian kesempatan kepada masyarakat setempat untuk ikut berpartisipasi dalam pengelolaan lingkungan kehidupan masyarakat sekitar tambang, aspek pembentukan kelembagaan komunitas masyarakat dalam menunjang kemandirian PPM serta aspek pembangunan infrastruktur yang menunjang PPM. Berbeda halnya dengan aspek kemandirian ekonomi belum terimplementasi dengan baik dari pendapat masyarakat. Adapun faktor pendukung implementasi program PPM tersebut didominasi oleh adanya hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan masyarakat dan pemerintahan setempat, sedangkan faktor yang menghambat didominasi tingginya tingkat penganguran/ masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan tetap “serabutan” (aspek kemandiran ekonomi rendah) dan kondisi pandemik Covid-19 yang saat ini terjadi, hal ini mempengaruhi ke-objektivitas-an pendapat masyarakat. This research aims to research the implementation of the community development and empowerment program (PPM) in ring 1 contained in community development and empowerment master plan (RIPPM) document of PT Agincourt Resources. This is a descriptive research using a qualitative approach. This research was conducted in Batangtoru District, which consists of twelve villages Sipenggeng, Hapesong Baru, Wek 1, Wek 2, Wek 3, Wek 4, Telo, Napa, Plantation, Aek Pining, Sumuran and Batu Hula and Muara Batang Toru District consist Bandar Hapinis Village, Muara Hutaraja and Hutaraja (ring 1 of PT Agincourt Resources). The results show that the implementation of RIPPM of PT Agincourt Resources 87.5% has performed quite well include aspects of Education, Health, Real income or employment level, Economic independence, Social and cultural, Providing opportunities for lokal communites to participate in the management of a sustainable livelihood, Establishing community insitutions in supporting PPM independence, Infrastructure development that supports PPM. However, from the perspective of the community, the aspect of economic independence has not been implemented properly. The supporting factors implementation of the PPM programs are dominated a harmonious relationship between the company and the community and lokal government, while the inhibiting factors are dominated high number of jobless/ people who do not have permanent jobs “serabutan” (low aspects of economic independence) addition to the current Covid-19 pandemic, it affects objectivity of the community opinion.