Perbedaan pengaruh ekstrak metanol daun pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) terhadap kejadian displasia yang diinduksi goresan dan sayatan dimethylbenz [a] anthracene (DMBA)
View/
Date
2021Author
Nurhalijah
Advisor(s)
Riza, Ahyar
Satria, Ahyar
Metadata
Show full item recordAbstract
Karsinoma sel skuamosa rongga mulut adalah jenis keganasan rongga mulut
dengan tingkat kematian yang tinggi. Perkembangan kanker diawali oleh displasia,
yaitu perubahan sitologi dan arsitektural yang abnormal. 7,12-Dimethylbenz [a]
anthracene (DMBA) adalah senyawa yang paling poten dalam mencetuskan
karsinogenesis. Penggunaan tanaman herbal diketahui relatif lebih aman, tidak
membahayakan, dan mudah diperoleh. Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban)
merupakan tanaman yang memiliki potensi sebagai kemopreventif. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh pemberian ekstrak metanol daun
pegagan terhadap kejadian displasia yang diinduksi goresan dan sayatan DMBA.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan sampel
penelitian dibagi menjadi empat kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok
yang diberikan ekstrak metanol pegagan dengan pemberian goresan DMBA 0,5%.
Kelompok kedua adalah kelompok pemberian goresan DMBA 0,5%. Kelompok
ketiga adalah kelompok yang diberikan ekstrak metanol pegagan dengan sayatan
DMBA. Kelompok keempat adalah kelompok pemberian sayatan DMBA 0,5%.
Pengukuran derajat displasia dinilai berdasarkan skor WHO 2017. Hasil penelitian
yang dilakukan dianalisis secara statistika menggunakan uji Kruskal-wallis dan
dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan pengaruh ekstrak metanol daun pegagan terhadap kejadian displasia
dengan kedalaman goresan yang berbeda, pada kelompok pemberian ekstrakdiperoleh derajat displasia lebih rendah dibandingkan dengan kelompok yang tidak
diberikan ekstrak
Collections
- Undergraduate Theses [1901]
