Intervensi Komunitas untuk Anak Putus Sekolah oleh Komunitas Semut di Kota Medan

Abstract

Education is a basic need and must be owned by every child for 12 years based on the laws and regulations in Indonesia. But currently there are still many children who experience dropping out of school and do not get the education because of various factors, one of which is insufficient family economic factors. This condition is one of the reasons for the establishment of the North Sumatra Semut community engaged in the field of empowering children out of school. The North Sumatra Semut Community has been established for 3 years and successfully empowers children out of school by providing learning facilities. Empowerment is done successfully improve the standard of living of children out of school. This success is inseparable from the various interventions carried out by the North Sumatra Semut community. The research method used in conducting this research is a qualitative method. Through this method, it was found that the North Sumatra Semut Community uses interventions that refer to Rothman's intervention model to achieve successful empowerment of children out of school.

Pendidikan merupakan kebutuhan dasar yang wajib dimiliki oleh setiap anak selama 12 tahun berdasarkan peraturan perundang-undangan di Indonesia. Namun saat ini masih banyak anak yang mengalami putus sekolah dan tidak mendapatkan pendidikan tersebut karena berbagai faktor, salah satunya adalah faktor ekonomi keluarga yang tidak mencukupi. Kondisi ini menjadi salah satu alasan dari berdirinya komunitas Semut Sumut yang bergerak di bidang pemberdayaan anak-anak putus sekolah. Komunitas Semut Sumut telah berdiri selama 3 tahun dan berhasil memberdayakan anak-anak putus sekolah dengan memberikan fasilitas pembelajaran. Pemberdayaan yang dilakukan berhasil meningkatkan taraf hidup dari anak putus sekolah. Keberhasilan ini tidak terlepas dari intervensi yang dilakukan oleh komunitas Semut Sumut. Metode penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah metode kualitatif. Melalui metode ini, ditemukan hasil penelitian bahwa Komunitas Semut Sumut menggunakan intervensi yang mengacu pada model intervensi Rothman untuk mencapai keberhasilan pemberdayaan anak-anak putus sekolah