Show simple item record

dc.contributor.advisorHasibuan, Pantas
dc.contributor.advisorSoeroso, Noni Novisari
dc.contributor.advisorEyanoer, Putri Chairani
dc.contributor.authorSudarto
dc.date.accessioned2021-09-24T01:53:17Z
dc.date.available2021-09-24T01:53:17Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/43776
dc.description.abstractObjektif : Untuk membandingkan kenyamanan pasien-pasien yang dilakukan bronkoskopi serat optik lentur dengan anastesi lokal secara spray dan nebul di ruang Instalasi Diagnostik Terpadu (IDT) RSUP H. Adam Malik Medan Metode : Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimental dengan sampel adalah pasien-pasien yang dilakukan bronkoskopi serat optik lentur dengan anastesi lokal. Sampel berjumlah 64 orang. Setiap sampel akan di anastesi dengan cara spray ataupun nebul, jika kurang memadai, operator dapat menambahkan anastesi secara spray as you go melalui skop bronkoskopi. Sampel dipilih secara acak untuk ditentukan cara anastesi lokal yang dilakukan kepadanya. Sebelum pelaksanaan prosedur setiap pasien dilakukan persiapan prebronkoskopi dan mendapat premedikasi diazepam 5 mg im 3 jam sebelum prosedur dan sulfas atropin 0,25 mg subkutan 30 menit sebelum prosedur dilakukan. Saat bronkoskopi berlangsung, pasien dipantau keadaan umumnya dengan menggunakan oksimeter. Jumlah batuk yang terjadi dihitung mulai saat bronkoskop di insersikan sampai prosedur bronkoskopi selesai. Setelah prosedur selesai, pasien diminta menunjukkan salah satu titik pada garis Visual Analogue Scale (VAS) untuk mengetahui ketidaknyamanan yang dirasakannya saat prosedur bronkoskopi berlangsung. Hasil : Sampel terdiri dari 64 orang yang terbagi atas 2 kelompok yaitu 32 orang kelompok spray dan 32 orang nebul. Pada kedua kelompok dilakukan tambahan anastesi dengan spray as you go. Rerata pengunaan lidokain pada kedua kelompok adalah berbeda secara statistik (p=0.002) dimana pada kelompok nebuls penggunaan lidokain (170.94 mg) lebih sedikit dibandingkan kelompok spray (204.38 mg). Tingkat keberhasilan anastesi pada kedua kelompok tidak berbeda (p=0.516) dan yang terbanyak adalah pada tingkatan baik. Frekuensi jumlah batuk yang terjadi pada kelompok spray adalah antara 0 sampai 10 kali dengan frekuensi terbanyak 0 kali 37.5% dan kelompok nebul antara 0 sampai 9 kali dengan frekuensi terbanyak 0 kali 25.0%. Rata-rata nilai VAS pada kelompok spray 1.60 cm dan pada kelompok nebul 1.65 cm (p=0.288). Skala ketidaknyamanan pada kelompok spray terbanyak pada skala 1 ( tidak terasa sensasi yang tidak menyenangkan/ not unpleasant) 68.75% dan pada kelompok nebul terbanyak juga pada skala 1 sebanyak 59.37% (p=0.325). Uji Wilcoxon menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna jumlah batuk (p=0.375) dan nilai VAS pada kedua kelompok (p=0.410). Kesimpulan : Cara anastesi lokal secara spray maupun nebuls memberikan rasa nyaman yang sama pada pasien yang dilakukan bronkoskopi serat optik lentur.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectBronkoskopien_US
dc.subjectSprayen_US
dc.subjectNebulen_US
dc.subjectBatuken_US
dc.subjectVASen_US
dc.titlePerbandingan Kenyamanan Pasien yang Dilakukan Bronkoskopi Serat Optik Lentur dengan Anastesi Lokal Secara Spray dan Nebul di RSUP H. Adam Malik Medanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM097107010
dc.description.pages116 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record