dc.description.abstract | Objektif : Untuk membandingkan kenyamanan pasien-pasien yang dilakukan
bronkoskopi serat optik lentur dengan anastesi lokal secara spray
dan nebul di ruang Instalasi Diagnostik Terpadu (IDT) RSUP H.
Adam Malik Medan
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimental dengan
sampel adalah pasien-pasien yang dilakukan bronkoskopi serat
optik lentur dengan anastesi lokal. Sampel berjumlah 64 orang.
Setiap sampel akan di anastesi dengan cara spray ataupun nebul,
jika kurang memadai, operator dapat menambahkan anastesi secara
spray as you go melalui skop bronkoskopi. Sampel dipilih secara
acak untuk ditentukan cara anastesi lokal yang dilakukan
kepadanya. Sebelum pelaksanaan prosedur setiap pasien dilakukan
persiapan prebronkoskopi dan mendapat premedikasi diazepam 5
mg im 3 jam sebelum prosedur dan sulfas atropin 0,25 mg
subkutan 30 menit sebelum prosedur dilakukan. Saat bronkoskopi
berlangsung, pasien dipantau keadaan umumnya dengan
menggunakan oksimeter. Jumlah batuk yang terjadi dihitung mulai
saat bronkoskop di insersikan sampai prosedur bronkoskopi
selesai. Setelah prosedur selesai, pasien diminta menunjukkan
salah satu titik pada garis Visual Analogue Scale (VAS) untuk
mengetahui ketidaknyamanan yang dirasakannya saat prosedur
bronkoskopi berlangsung. Hasil : Sampel terdiri dari 64 orang yang terbagi atas 2 kelompok yaitu 32
orang kelompok spray dan 32 orang nebul. Pada kedua kelompok
dilakukan tambahan anastesi dengan spray as you go. Rerata
pengunaan lidokain pada kedua kelompok adalah berbeda secara
statistik (p=0.002) dimana pada kelompok nebuls penggunaan
lidokain (170.94 mg) lebih sedikit dibandingkan kelompok spray
(204.38 mg). Tingkat keberhasilan anastesi pada kedua kelompok
tidak berbeda (p=0.516) dan yang terbanyak adalah pada tingkatan
baik. Frekuensi jumlah batuk yang terjadi pada kelompok spray
adalah antara 0 sampai 10 kali dengan frekuensi terbanyak 0 kali
37.5% dan kelompok nebul antara 0 sampai 9 kali dengan
frekuensi terbanyak 0 kali 25.0%. Rata-rata nilai VAS pada
kelompok spray 1.60 cm dan pada kelompok nebul 1.65 cm
(p=0.288). Skala ketidaknyamanan pada kelompok spray
terbanyak pada skala 1 ( tidak terasa sensasi yang tidak
menyenangkan/ not unpleasant) 68.75% dan pada kelompok nebul
terbanyak juga pada skala 1 sebanyak 59.37% (p=0.325). Uji
Wilcoxon menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna jumlah
batuk (p=0.375) dan nilai VAS pada kedua kelompok (p=0.410).
Kesimpulan : Cara anastesi lokal secara spray maupun nebuls memberikan rasa
nyaman yang sama pada pasien yang dilakukan bronkoskopi serat
optik lentur. | en_US |