Pencegahan Keracunan Timbal Kronis pada Pekerja Dewasa dengan Suplemen Kalsium dalam Upaya Pengembangan Kebijakan di Bidang Kesehatan
View/ Open
Date
2010Author
Hasan, Wirsal
Advisor(s)
Matondang, A.Rahim
Syahrin, Alvi
Wahyuni, Chatarina U.
Metadata
Show full item recordAbstract
Lead pollution in the air the city of Medan has been a problem because it is
exceeded the specified threshold value. It is know that lead may cause health
problems in humans, although the levels are lower than the maximum levels
allowed in the blood. One of the community groups that have a high risk of chronic
lead poisoning from the ambient air are workers who work on the side of the
highway. Until now there is no health policies for prevention and treatment of
chronic lead poisoning to workers who are at high risk.
This study aimed to determine the effects of calcium supplements to
decrease blood lead levels (BLL) of adult workers are at high risk for chronic lead
poisoning and found a health policy in the prevention of lead poisoning from the
ambient air. This research uses quasi-experimental design with a clinical trial
design in which subjects were divided into two groups that performed at random,
one group as control and one more group was treated by giving calcium
supplements with a dose of 500 mg three times daily peroral for three months and
after three months measured again their BLL as the final result.
The research showed that: (1) BLL of rickshaw drivers, machine rickshaw
drivers and street vendors are: initial BLL in the control group was 6.11 ± 3.57µg / dl
and after the experiment was 4.16 ± 1.46 µg / dl (p = 0.002). Initial BLL in the
treatment group was 10.35 ± 3.36 µg / dl after treatment was 3.2 ± 1.58 µg / dl. (2)
Treatment with calcium at a dose of 3 x 500 mg daily peroral to workers who are at
high risk for chronic lead poisoning during the three months can reduce BLL
significantly (p = 0.000) at CI = 95%. (3) In addition to treatment with calcium, other
factors that influence BLL of workers is a place to rest during the day whether in the
street or at home (p = 0.025). (4) BLL prediction models on rickshaw drivers and
machine rickshaw drivers and street vendors in the form of regression equation: Y =
3446 to 0.727 (resting place) + 0.892 (calcium treatment) (5) Obtained a policy of
“treatment with calcium at a dose of 3 x 500 mg peroral daily during the three month period” to workers who are at high risk for chronic lead poisoning.
Suggested to Medan City Health Department in order to develop health
policies, especially to workers who are at high risk for chronic lead poisoning. that is
calcium treatment using doses of 3 x 500 mg peroral daily during the 3 months
period. Pencemaran timbal di udara kota Medan sudah merupakan masalah karena
sudah melewati Nilai Ambang Batas. Timbal dapat menimbulkan gangguan
kesehatan pada manusia walaupun dalam kadar yang lebih rendah dari kadar
maksimum dalam darah yang diperbolehkan. Salah satu kelompok masyarakat
yang mempunyai resiko tinggi terhadap keracunan timbal kronis dari udara ambien
adalah pekerja yang bekerja di pinggir jalan raya. Sampai saat ini belum ada
kebijakan bidang kesehatan untuk pencegahan keracunan timbal kronis pada
pekerja yang beresiko tinggi ini.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek suplemen kalsium terhadap
penurunan kadar timbal dalam darah pekerja dewasa dalam upaya
mengembangkan kebijakan bidang kesehatan. Penelitian ini menggunakan
rancangan kuasi eksperimen dengan clinical trial design dimana subyek penelitian
dibagi menjadi 2 kelompok yang dilakukan secara acak, satu kelompok sebagai
kontrol dan satu kelompok lagi diberi perlakuan dengan memberikan suplemen
kalsium dengan dosis 3 kali 500 mg perhari selama tiga bulan dan setelah tiga
bulan diukur kembali kadar timbal darahnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kadar timbal dalam darah (KTD)
penarik becak dayung, penarik becak mesin dan pedagang pinggir jalan adalah:
KTD awal pada kelompok kontrol 6,11±3,57 µg/dl dan KTD akhir 4,16±1,46 µg/dl
(p=0,002). KTD awal pada kelompok perlakuan 10,35±3,36 µg/dl dan KTD akhir
3,2±1,58 µg/dl. (2) Pemberian Kalsium dengan dosis 3 x 500 mg sehari peroral
selama 3 bulan dapat menurunkan KTD secara bermakna (p=0,000) pada CI=95%.
(3) Faktor lain yang turut mempengaruhi KTD adalah tempat pekerja beristirahat
pada siang hari apakah di pinggir jalan atau di rumah (p=0,025). (4) Didapat model
prediksi KTD pada pekerja dewasa yang beresiko terhadap keracunan timbal kronis
berupa persamaan regresi: Y = 3.446-0,727 (tempat istirahat) + 0,892 (pemberian
kalsium). (5) Didapat rekomendasi kebijakan dalam mengelola dampak lingkungan
yang diakibatkan oleh polusi timbal sebagai berikut: Pemberian Kalsium dengan
dosis 3 x 500 mg sehari peroral selama tiga bulan pada pekerja yang telah
terpapar pada polusi timbal.
Disarankan agar dapat dikembangkan kebijakan bidang kesehatan
khususnya untuk pekerja yang beresiko tinggi terhadap keracunan timbal kronis
dengan pemberian kalsium dengan dosis 3 x 500 mg peroral sehari selama 3
bulan