dc.contributor.advisor | Sibarani, Robert | |
dc.contributor.advisor | Siregar, Bahren Umar | |
dc.contributor.advisor | Sinar, T. Silvana | |
dc.contributor.author | Siregar, Tiornalis | |
dc.date.accessioned | 2021-09-24T07:29:36Z | |
dc.date.available | 2021-09-24T07:29:36Z | |
dc.date.issued | 2011 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/43823 | |
dc.description.abstract | This dissertation is about the predication in Angkola Language. The study area includes
the City of Padangsidimpuan, North Padang Lawas District, Padang Lawas District, South
Tapanuli District, and Mandailing Natal District. The study is based on the theory of Functional
Grammar developed by Simon Cornelis Dik (1940-1995). It focuses on the elements of the
predicate, the predicate frame, the valency in the predication, the predication, and the
relationship between the predication and the states of affairs.
This study aims to discover and analyze the elements of the predicate, the predicate
frame, the valency in the predication, the predication, and the relationship between the
predication and the states of affairs.
The data for this study are obtained from several sources which comprise of two types of
data, i.e. spoken and written. The spoken data were two types, i.e. fiction and non-fiction. The
written data were also from the same types. In addition, intuitive data from the native speaker
were also used as secondary data. The descriptive qualitative method was used to collect and
process the data, that is to utilize the collected data and to focus on the interpretation of the data.
The data were transcribed into clauses before using them as the research corpus.
The result shows that the Angkola language has verbal, nominal, adjectival, and
adpositional predicates. The predicate frame can be obtained from the predicate formation rules.
The valency in the predication can be one, two, and three place predication. It may also undergo
either valency addition or reduction. The predication includes the nucleus, core, and expanded
predication. As the state of affairs is the conception of something which can be the case in some
world, it is not only designated by what is expressed but also by the way the expression is
formed into the predicate frame. | en_US |
dc.description.abstract | Penelitian ini berjudul Predikasi Sintaksis Bahasa Angkola. Wilayah Penelitian meliputi
Kota Padangsidimpuan, Kabupaten Padang Lawas Utara, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten
Tapanuli Selatan, dan Kabupaten Mandailing Natal. Teori yang digunakan ialah teori Tata
Bahasa Fungsional yang dikembangkan oleh Simon Cornelis Dik (1940-1995). Masalah
penelitian ini ialah unsur predikat dalam bahasa Angkola, kerangka predikat, daya ikat predikat
terhadap unsur-unsur lainnya dalam predikasi bahasa Angkola, predikasi dan hubungan
predikasi dengan Perikeadaan.
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan menganalisis unsur predikat dalam bahasa
Angkola, menentukan dan menganalisis kerangka predikat bahasa Angkola, menentukan daya
ikat predikat terhadap unsur-unsur predikasi lainnya dalam bahasa Angkola, menganalisis
predikasi bahasa Angkola, menganalisis hubungan predikasi dan prikeadaan.
Data untuk penelitian ini diambil dari beberapa sumber, yang terbagi dalam dua jenis
yaitu, data lisan dan tulisan. Data lisan dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu jenis data lisan
yang bersifat non-fiksi dan data lisan fiksi. Untuk data tulisan juga terbagi dua bagian, yaitu data
tulisan non-fiksi dan data tulisan fiksi. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan data intuitif
penutur jati sebagai data sekunder. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan dan
memproses data ialah metode deskriptif kualitatif, yaitu memanfaatkan data yang sudah ada
sehingga interpretasi terhadap data yang dikumpulkan menjadi fokus utama kajian. Setelah data
diperoleh, data kemudian ditranskripsi ke dalam klausa-klausa sebagai korpus penelitian.
Hasil analisis data menunjukkan jenis predikat verbal, predikat nominal, predikat
adjektival, dan predikat adposisional. Kerangka predikat dalam bahasa Angkola bisa diperoleh
melalui kaidah pembentukan predikat. Daya ikat dalam bahasa Angkola bervalensi satu, dua,
dan tiga, juga terdapat perluasan valensi dan pengurangan valensi. Predikasi dalam bahasa
Angkola meliputi predikasi inti, predikasi pokok dan predikasi perluasan. Prikeadaan adalah
konsepsi tentang sesuatu yang terjadi di dunia. Perikeadaan tidak saja ditentukan oleh apa yang
diungkapkan tetapi juga oleh bagaimana apa yang diungkapkan itu dibentuk ke dalam kerangka
predikat. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | predikasi | en_US |
dc.subject | predikat | en_US |
dc.subject | perikeadaan | en_US |
dc.subject | valensi | en_US |
dc.subject | bahasa Angkola | en_US |
dc.title | Predikasi Sintaksis Bahasa Angkola | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM068107009 | |
dc.description.pages | 349 Halaman | en_US |
dc.description.type | Disertasi Doktor | en_US |