Show simple item record

dc.contributor.advisorBrahmana
dc.contributor.advisorSupeno, Minto
dc.contributor.advisorWirjosentono, Basuki
dc.contributor.authorHindarti, Susi
dc.date.accessioned2021-09-27T03:17:14Z
dc.date.available2021-09-27T03:17:14Z
dc.date.issued2000
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/43862
dc.description.abstractExtraction of 10 kilograms potatoes gave 13% and 54% of wet basis and dry basis starch respectively. Hydrolysis reaction of starch using 1% HCL resulted in 78.8°C of dextrin. Meanwhile, phosphorilation of dextrin using sodium dihydrogen phosphate resulted in 79.9% of dextro-phosphate. IT-IR spectra show that dextrin and dextrophosphate have been formed successfully. It is confirmed by photomicrograph (SEM) show damage of starch granules and granular size change during hydrolysis reaction of starch. Dextrin formation from starch occured with changes in gelatinisation temperature and melting temperature, i.e, from 90°C to 80°C and from 275°C to 240°C respectively. The results showed disruption of amylase and amylopectin chains of starch during hydrolysis reaction. The best shear strength of specimen using dextro-phosphate extender is 45.05 kg/cm2 at 30%. On the other hand, the best shear strength of specimen using starch and dextrin extenders are 32.76 kg/ cm2 at 20% and 38.50 kg/ cm2 at 10% respectively. According to above analysis results, it was concluded that dextro-phosphate functions as better extender compared to starch or dextrin for wood-adhesives application.en_US
dc.description.abstractEkstraksi 10 kg kentang menghasilkan pati sebanyak 13% berat basah atau 54% berat kering. Reaksi hidrolisis pati menggunakan HCl 1% menghasilkan dekstrin sebanyak 78,8%. Reaksi fosforilasi antara dekstrin dengan natrium dihidrogen fosfat menghasilkan dekstro-fosfat sebanyak 79,9%. Gugus-gugus fungsi yang muncul pada spektrum IT-IR menunjukkan bahwa dekstrin dan dekstro-fosfat telah berhasil dibuat. Hal ini didukung oleh foto SEM yang menunjukkan kerusakan butir dan perubahan ukuran butir pati selarna reaksi hidro1isis patio Perubahan pati menjadi dekstrin menghasilkan perubahan suhu gelatinisasi dan titik leleh masing-masing dari 90°C menjadi 80°C dan dan 275°C menjadi 240°C. Perubahan ini menunjukkan terjadinya pemutusan rantai amilosa dan amilopektin pada pati selama reaksi hidrolisis. Hasil uji keteguhan rekat spesimen yang menggunakan ekstender dekstrofosfat dalam urea formaldehida memberikan keteguhan rekat tertinggi pada kadar 30% yaitu sebesar 45,05 kg/cm2. Sementara hasil uji keteguhan rekat spesimen yang menggunakan ekstender pati dan dekstrin memberikan keteguhan rekat tertinggi masing-masing pada kadar 20% dan 10% yaitu 32,76 kg/ cm2 dan 38,50 kg/ cm2. Berdasarkan hasil anal isis di atas dapat disimpulkan banwa dekstro-fosfat merupakan ekstender yang lebih baik dibanding pati dan dekstrin pada penggunaannya sebagai perekat kayuen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectSolanum tuberosumen_US
dc.subjectDekstroen_US
dc.titlePembuatan dan Penggunaan Dekstro-Fosfat dari Peti Kentang (Solanum tuberosum) sebagai Ekstender dalam Perekat Kayuen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM982106010
dc.description.pages99 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record