Tembikar dalam Kehidupan Orang Jepang
Nihonjin No Seikatsu No Naka De Touki
View/ Open
Date
2017Author
Gaol, Rodeo Lumban
Advisor(s)
Situmorang, Hamzon
Metadata
Show full item recordAbstract
Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Kamus dan ensiklopedia tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar seperti gerabah, genteng, tembikar dan sebagainya.
Tembikar adalah alat keramik yang dibuat oleh pengrajin. Tembikar dibuat dengan membentuk tanah liat menjadi suatu objek. Alat tembikar yang paling dasar adalah tangan. Tembikar memiliki tekstur yang dilapisi dengan glasir yang beragam dan memiliki kesan yang alami dan hangat.
Barang tanah liat pertama kali dibuat dikepulauan Jepang sekitar 13.000 tahun yang lalu. Periuk besar dan dalam yang digunakan untuk merebus adalah yang paling umum. Tanah liatnya dihias dengan menggiling atau menekan tali berkepang pada permukaannya. Karena pola tali inilah, barang tanah liat dari jaman ini disebut dengan jomon doki(jo = tali; mon = pola; doki = barang tanah liat). Sekitar 5000 tahun yang lalu, selama jaman Jomon, beberapa desain yang sangat dinamis muncul, termasuk ornamen ombak pada bibir periuk dan pola-pola aneh yang menutupi setiap bagian luarnya.
Terdapat beberapa langkah cara pembuatan tembikar, yaitu mulai dengan pengambilan tanah liat, tanah liat diambil dengan cara menggali secara langsung kedalam tanah yang mengandung banyak tanah liat yang berwarna merah coklat. Kemudian tanah liat dikumpulkan dan disiram air hingga basah merata kemudian didiamkan selama satu hingga dua hari. Setelah itu, tanah Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Kamus dan ensiklopedia tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar seperti gerabah, genteng, tembikar dan sebagainya.
Tembikar adalah alat keramik yang dibuat oleh pengrajin. Tembikar dibuat dengan membentuk tanah liat menjadi suatu objek. Alat tembikar yang paling dasar adalah tangan. Tembikar memiliki tekstur yang dilapisi dengan glasir yang beragam dan memiliki kesan yang alami dan hangat.
Barang tanah liat pertama kali dibuat dikepulauan Jepang sekitar 13.000 tahun yang lalu. Periuk besar dan dalam yang digunakan untuk merebus adalah yang paling umum. Tanah liatnya dihias dengan menggiling atau menekan tali berkepang pada permukaannya. Karena pola tali inilah, barang tanah liat dari jaman ini disebut dengan jomon doki(jo = tali; mon = pola; doki = barang tanah liat). Sekitar 5000 tahun yang lalu, selama jaman Jomon, beberapa desain yang sangat dinamis muncul, termasuk ornamen ombak pada bibir periuk dan pola-pola aneh yang menutupi setiap bagian luarnya.
Terdapat beberapa langkah cara pembuatan tembikar, yaitu mulai dengan pengambilan tanah liat, tanah liat diambil dengan cara menggali secara langsung kedalam tanah yang mengandung banyak tanah liat yang berwarna merah coklat. Kemudian tanah liat dikumpulkan dan disiram air hingga basah merata kemudian didiamkan selama satu hingga dua hari. Setelah itu, tanah liat digiling agar lebih rekat. Proses pembentukan tanah liat siap dibentuk sesuai dengan keinginan. Aneka bentuk dan desain dapat dihasilkan dari tanah liat. Para pengrajin tembikar akan menggunakan kedua tangan untuk membentuk tanah liat dan kedua tangan untuk memutar alat pemutar(perbot), alat pemukul dan kain kecil.Air juga sangat diperlukan untuk membentuk tembikar dengan baik.
Setelah bentuk akhir telah terbentuk, maka diteruskan dengan penjemuran. Sebelum dijemur dibawah terik matahari, tembikar yang sudah agak mengeras dihaluskan dengan air dan kain kecil lalu dibatik dengan batu api. Setelah itu baru dijemur hingga benar-benar kering.Setelah tembikar menjadi keras dan benar-benar kering, kemudian banyak gerabah dikumpulkan dalam suatu tempat atau tunggu pembakaran. Tembikar-tembikar tersebut kemudian dibakar selama beberapa jam hingga benar-benar keras dan tidak mudah pecah.
Tembikar memberikan perasaan bangga dan kesenangan tersendiri bagi para pemiliknya terutama bagi msyarakat Jepang. Bagi masyarakat Jepang yang sangat mencintai keindahan memiliki suatu benda yang unik merupakan sebuah kesenangan. Pada awalnya tembikar hanya dijadikan sebagai peralatan rumah tangga namun seiring berkembangnya zaman, tembikar kini dijadikan sebagai peralatan rumah tangga namun seiring berkembang zaman, tembikar kini dijadikan sebagai pernak-pernik, alat musik dan sebagainya. Dan tak jarang juga membuat tembikar hanya karena hobi, namun ada juga yang menjadikannya sebagai mata pencaharian. Di Jepang tak sedikit orang menjadikan tembikar sebagai usaha keluarga. Mereka menyakini bahwa tembikar merupakan suatu warisan nasional yang hidup.
Collections
- Diploma Papers [164]