Kajian Pengaruh Program Inres Desa Tertinggal terhadap Kondisi Sosial Ekonomi dan Lingkungan Perumahan Anggota Kelompok Masyarakat di Desa Gampong Baro dan Ulee Lheue, Kotamadya Banda Aceh - Aceh
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sistem pelaporan serta perubahan kondisi sosial ekonomi dan sikap anggota kelompok masyarakat tentang kondisi lingkungan perumahan akibat adanya Program Inpres Desa Tertinggal.
Lokasi Penelitian di Desa Gampong Baro Dan Ulee Lheue, Kotamadya Banda Aceh. Anggota kelompok masyarakat yang terpilih sebagai responden sebanyak 68 rumah tangga. Dilihat dari hubungan dengan kepala rumah tangga 45,6% anggota kelompok masyarakat yang terpilih sebagai responden berstatus sebagai kepala rumah tangga dan sisanya berstatus sebagai istri kepala rumah tangga. Hampir lima puluh persen dari anggota kelompok tersebut mempunyai tingkat pendidikan maksimal tamat SD. Modal usaha dana IDT sebagian besar anggota kelompok masyarakat di Desa Gampong Baro lebih besar dibandingkan dengan Desa Ulee Lheue. Jenis usaha yang dilakukan adalah berdagang ikan, kue/warung kopi, berdagang barang kelontong, beternak ayam, beternak ikan lele dan menjahit baju. Sebagian besar dari usaha yang dilakukan tersebut sudah ada sebelum ada program IDT.
Analisa Deskriptif digunakan untuk membandingkan sistem pelaporan yang ditentukan dengan sistem pelaporan yang dilakukan anggota kelompok masyarakat. Sistem Skoring digunakan untuk mengetahui pengaruh program Inpres Desa Tertinggal terhadap kondisi sosial ekonomi anggota pokmas, dan Uji Tanda digunakan untuk mengetahui sikap anggota kelompok masyarakat tentang kondisi lingkungan perumahannya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pelaporan rutin belum sesuai yang diharapkan karena baru dilakukan oleh sebagian kecil kelompok masyarakat di Desa Gampong Baro dan Desa Ulee Lheue. Hal ini disebabkan tidak semua anggota mengetahui manfaat laporan tersebut, sehingga sebagian besar anggota merasa bahwa pembuatan laporan tersebut secara rutin setiap bulan hanya menambah pekerjaan mereka. Masih ada sebagian kecil anggota kelompok masyarakat yang belum merasakan
pengaruh bantuan dana IDT terhadap kondisi sosial ekonominya. Hal ini disebabkan
usaha yang dilakukan dari dana IDT tidak berhasil dan tidak berjalan lagi. Bagi anggota
kelompok masyarakat yang usahanya masih berjalan, mereka telah merasakan pengaruh
program IDT ini terhadap kondisi sosial ekonomi rumah tangganya. Namun demikian,
pengaruh yang paling dirasakan oleh sebagian besar anggota kelompok masyarakat masih
terbatas pada membantu memenuhi biaya hidup sehari-hari. Hanya sekitar tiga puluh lima
persen anggota kelompok masyarakat yang menggunakan hasil usaha dana IDT mereka
untuk membeli barang tahan lama dan ditabung. Dilihat dari pengembalian dana IDT
yang dipinjam anggota kelompok masyarakat, sebagian besar telah mengembalikan atau
mengangsur dana tersebut. Pada umumnya mereka menggunakan hasil usaha IDT
sebagai sumber dana untuk mengangsur pinjamannya.
Perubahan kondisi sosial ekonomi anggota kelompok masyarakat di Desa Ulee
Lheue tidak mempengaruhi sikap mereka terhadap kondisi lingkungan perumahannya.
Sedangkan di Desa Gampong Baro ada pengaruhnya terhadap kondisi bangunan rumah
mereka. Kondisi atap, dinding, dan lantai rumah sebagian anggota kelompok masyarakat
di Desa Gampong Baro mengalami perubahan yang lebih baik setelah adanya program
IDT dibandingkan sebelum ada program tersebut.