| dc.description.abstract | Penetrasi sealer pada tahap obturasi tergantung pada kebersihan dinding saluran akar dan tubulus dentin. Struktur anatomi dari saluran akar gigi yang begitu kompleks terutama pada sepertiga apikal menjadi perhatian pada saat perawatan dilakukan. Pengaruh kompleksitas anatomi saluran akar pada bagian 1/3 apikal ini mempengaruhi pembersihan dinding saluran akar karena efek irigasi kurang optimal. Akibatnya sealer tidak dapat berpenetrasi dengan baik ke dalam tubulus dentin. Sehingga diperlukan bahan irigasi yang adekuat untuk mengangkat smear layer terutama pada sepertiga apikal
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental laboratorium dengan desain penelitian post-test only group untuk menganalisis tentang pengaruh bahan irigasi larutan kitosan oligosakarida, nano-kitosan, NaOCl, dan EDTA dengan kombinasinya yang sesuai dengan kelompok uji terhadap peningkatan penetrasi sealer ke dalam tubulus dentin dilihat dengan menggunakan CLSM. Perawatan endodonti dilakukan terhadap 30 gigi premolar mandibula dengan kelompok I; irigasi larutan kitosan oligosakarida, kelompok II; irigasi larutan NaOCl 2,5% + nano-kitosan 0,2%, kelompok III; irigasi larutan NaOCl 2,5% + EDTA 17%. Sealer yang digunakan pada tahap obturasi yaitu sealer berbahan dasar resin (AH Plus).
Hasil uji ANOVA menunjukkan perbedaan kedalaman penetrasi sealer yang signifikan (p<0,05) di antara setiap kelompok. Rerata kedalaman penetrasi tertinggi terlihat pada kelompok II yaitu kelompok irigasi dengan menggunakan larutan NaOCl 2,5% + nano- kitosan 0,2%. Dilanjutkan dengan kelompok irigasi I (Kitosan oligosakarida) dan III (NaOCl 2,5% + EDTA 17%). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu adanya pengaruh kitosan oligosakarida dan nano-kitosan sebagai bahan irigasi terhadap peningkatan kedalaman penetrasi sealer ke dalam tubulus dentin pada bagian sepertiga apikal saluran akar gigi. | en_US |
