Hubungan Morfologi Bleb Trabekulektomi dengan Tekanan Intraokular pada Pasien Glaukoma Primer
View/ Open
Date
2017Author
Bustami, Faisal
Advisor(s)
Sihotang, Aslim. D
Sari, Masitha Dewi
Metadata
Show full item recordAbstract
Purpose: To evaluate the correlation between bleb morphology and intraocular pressure in primary glaucoma post trabeculectomy patients
Methods: A serial prospective analytic study based on follow up time was conducted. Trabeculectomy surgery were done in 21 eyes primary glaucoma patients. Intraocular pressure was measured by non-contact tonometer method meanwhile bleb morphology grading was assessed using standard photograph taken from Moorfields Bleb Grading System (MBGS). Evaluation for IOP and bleb morphology were done on day 1,7,14 and 30 post operatively.
Result: Twenty-one subjects (twelve angle closure and nine open angle primary glaucoma) were followed-up for 1 month. In this study, most age > 60 years 42,9%. All subjects had IOP < 21mmhg on the 1,7,14 day although one subjects reached IOP > 21mmhg (25mmhg) on the 30 day. There was tendency of increasing mean IOP meanwhile all variabel of morphology bleb (central demarcated and maximal area, height, vascularization) had decreasing gradation in average. Statistical analysis is only the first day in a central area associated with IOP (p<0,05) but on other variables on day 1,7,14 and 30 were not significant statistically.
Conclusions: Mean IOP post trabeculectomy had increased from first day until 30 day eventhough this score still less than 21 mmhg on 95.2% subjects. The gradation of each variable bleb morphology (central demarcated and maximal area, height, vascularization) had decreased meanwhile IOP tended to increase postoperatively according to follow up time. Statistical analysis is only the first day in a central area associated with IOP (p<0,05) but on day 1,7,14 and 30 correlation between each variable bleb morphology with IOP was not significant statistically Tujuan: Untuk mengevaluasi hubungan antara morfologi bleb dan tekanan intraokular pada pasien glaukoma primer pasca trabekulektomi
Metode: Sebuah penelitian Prospektif Analitik dilakukan menurut waktu follow up. Operasi trabekulektomi dilakukan 21 mata pada pasien glaukoma primer. Tekanan intraokular diukur dengan metode tonometer non-kontak. Sementara morfologi bleb dinilai menggunakan foto standar yang diambil dari Moorfields bleb Grading System (MBGS). Evaluasi untuk IOP dan morfologi bleb dilakukan pada hari 1,7,14 dan 30 pasca-operasi.
Hasil: Dua puluh satu subjek (dua belas sudut tertutup dan Sembilan sudut terbuka glaukoma primer) yang di follow up selama 1 bulan. Dalam penelitian ini, sebagian besar usia > 60 tahun (42,9%). Semua subjek memiliki TIO < 21mmhg pada hari 1,7,14 walaupun satu subjek mencapai IOP > 21 mmhg (25mmhg) pada hari ke-30. Ada kecenderungan peningkatan rerata IOP pada semua variabel morfologi bleb (area sentral dan area maksimal, ketinggian, vaskularisasi) serta rata rata penurunan gradasi. Pada Analisis statistik hanya hari pertama pada area sentral yang berhubungan dengan IOP (p<0,05), tetapi pada variabel lain pada hari 1,7,14 dan 30 secara statistik tidak signifikan.
Kesimpulan: Rerata IOP pasca trabekulektomi meningkat dari hari pertama sampai hari ke-30 walaupun nilainya masih kurang dari 21 mmHg pada 95,2% subjek. Gradasi morfologi bleb setiap variabel (area sentral dan area maksimal, ketinggian, vaskularisasi) cenderung menurun sementara itu TIO pasca operasi cenderung meningkat sesuai dengan waktu follow up. Analisis statistik hanya hari pertama pada area sentral yang berhubungan dengan IOP (p<0,05), tetapi pada hari 1,7,14 dan 30 korelasi antara masing-masing morfologi bleb setiap variabel dengan TIO secara statistik tidak signifikan.
Collections
- Master Theses [143]