Keanekaragaman Makrozoobentos dan Hubungannya dengan Penutupan Padang Lamun (Seagrass) di Perairan Mandailing Natal Sumatera Utara

Abstract

This research about the diversity of macrozoobenthos and its relation to the seagrass cover in the natal waters of Mandailing Natal north Sumatera, have been done on May-June 2016. The research location was determined by 4 stations with purposive sampling method using 1x1 m quadratic transect 5 times the repetition. This study found 4 species of seagrass is Enhalus acoroides, Halophila ovalis, Cymodecea rotundata, Halodule pinifolia with percentage of seagrass cover at station 1 (47%), station II (29%), station III (76,6%), and station IV (83,8%). Macrozoobenthos found in 16 species grouped in to 7 classes namely gastropods, bivalves, echinoidea, holothuroidea, malacostraca, amphineura, anthozoa. The highest density valves were obtained from bivalves class at the Anadara Inaequivalvalis station of 1,2 ind/m2.The results show that diversity levels are classified as medium diversity . The results correlation analysis of person between seagrass cover with macrozoobenthos diversity is valuable -0,949 its mean the relationship between seagrass cover with macrozoobenthos diversity this region is strong in opposite direction. The highest percentage of seagrass is not always followed by the highest diversity of macrozoobenthos in the region.

Penelitian ini tentang keanekaragaman makrozoobentos dan hubungannya dengan penutupan padang lamun di perairan Natal Mandailing Natal Sumatera Utara, telah dilakukan pada bulan Mei-Juni 2016. Lokasi Penelitian di tetapkan sebanyak 4 stasiun dengan metode purposive sampling menggunakan transek kuadrat 1x1 m sebanyak 5 kali ulangan. Penelitian ini ditemukan 4 spesies lamun yaitu Enhalus acoroides, Halophila ovalis, Cymodecea rotundata, Halodule pinifolia dengan persentase tutupan lamun pada stasiun I (47%), stasiun II (29%), stasiun III (76,6%), dan stasiun IV (83,8%). Makrozoobentos yang ditemukan ada 16 spesies yang dikelompokkan menjadi 7 kelas yaitu Gastropoda, Bivalvia, Echinoidea, Holothuroidea, Malacostraca, Amphineura, Anthozoa. Nilai kepadatan tertinggi diperoleh dari kelas Bivalvia pada stasiun I spesies Anadara Inaequivalvalis sebesar 1,2 ind/m2. Hasil analisis menunjukkan tingkat keanekaragaman tergolong sedang. Hasil analisis korelasi Person antara keanekaragaman makrozoobentos dengan tutupan lamun bernilai -0,949 ini berarti hubungan antara tutupan lamun dengan keanekaragaman makrozoobentos di kawasan ini kuat berlawanan arah. Tingginya persentase tutupan lamun tidak selalu diikuti oleh tingginya keanekaragaman makrozoobentos dikawasan tersebut.