Pengelolaan Hut an Mangrove di Kabupaten Asahan (Studi Kasus Partisipasi Masyarakat dalam Pel/gelolaan Hutan Mal/grove di Kecamatal/ Lima Puluh Kabupalen Asaltal/)
Abstract
This study is intend to know how far community participation is, particularly
local community live surround the mangrove forest located, as well as whatever local
authority policy that has been applied for the management. By monitoring, temporary
was concluded that community awareness for the importance of mangrove relative
lower in that knowledge resuJted in shortage sense of crisis for the problems on
environmental in appearing.
The method adopted to this study was descriptive, taken place on Kecamatan
Lima Puluh Kabupaten Asahan where on this Kecamatan there are 3 (three) Desa(s)
for spreading the existence mangrove forest such Desa Garnbus Laut, Desa Guntung
and Desa Perupuk. At least Desa Garnbus Laut included a pilot project for Coastal
Resources Management Project (CRMP) for one of its special activities was to
encourage local community board capacity in implementing coastal resources
management by approaching with course and training based. Still to this study,
adopted a purpose sampling there involved total 202 respondent either taking sample
criterion bases to their residence and gender.
On this study has been found that local community participation in the
management of mangrove forest so lower, to its measurement by distributing them
questionnaire, and their response mostly mentioned just know the useful and
advantages of the existence of mangrove forest in tendency, but their participation
was so bit either for the planning, socialization, practices, controlling and evaluation,
although on the planning stage majority respondent acknowledged in participated for
the planning on reason partly community derived from Desa Gambus Laut foten
included in that planning for the encouragement as practiced by coastal resources
management project with consequence those community be more active either from
planning throughout matters related with the development of that desa. The activities
run by the authority Kabupaten Asahan for handling and management of mangrove
forest was classified little and this however associated with the fund source taken
from local authority budget was so minim. Still, noted that data presentation about
the mangrove forest damaged on Kabupaten Asahan, where the data available found
differently inter Dinas and loca authority, either their data as presented not so
accurately. Tesis ini meneoba melihat bagaimana partisipasi masyarakat, khususnya masyarakat
yang berada disekitar hutan mangrove tersebut, serta kebijakan-kebijakan apa yang telah
dilakukan oleh Pemerintah dalam pengelolaannya. Dan pengamatan sementara terlihat bahwa
seeara umum dapat dikemukakan bahwa pengetahuan masyarakat tentang perlunya mangrove
relatif rendah, sehingga dengan kurangnya pengetahuan tersebut mengakibatkan tingkat
kepekaan (sense of crisis) terhadap permasalahan lingkungan hidup yang muneul.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif dilakukan di Kecamatan
Lima Puluh Kabupalen Asahan dimana pada Keeamalan ini ada 3 (tiga) Desa yang menjadi
penyebaran hutan mangrove yaitu Desa Gambus Laut, Desa Guntung dan Desa Perupuk.
Salah satu yaitu Desa Gambus Laut merupakan Desa binaan dan Coastal Resourses
Managemen Proyek (CRMP) ataupun proyek pesi sir yang salah satu kegiatannya adalah
membangun kapasilas kelembagaan masyarakat lokal dalam mengimplementasikan
pengelolaan wilayah pesisir dengan pendekatan yang berbasis kepada pembelajaran. Dengan
menggunakan purposional sampling peneliti menetapkan sebanyak 202 Orang respond en
dengan kretena pengambilan sampelnya berdasarkan tempat tinggal dan gender.
Pada Penelitian ini ditemukan temuan-temuan bahwa partisipasi masyarakat dalam
pengelolaan hulan mangrove sangat kecil dan ini terukur dengan dijalankannya kuisioner
kepada para responden yang jawabannya eenderung hanya sebatas kenai dengan manfaat dan
kegunaan mangrove akan tetapi tidak banyak keterlibatannya ataupun tidak berpartisipasi
baik pereneanaan, sosialisasi, kegiatan, pengawasan dan evaluasi, walaupun pada lahap
pereneanaan mayontas responden menyatakan terlibat dalam pereneanaan ini tidak lain
akibat sebagian masyarakat yang berasal dan Desa Gambus Laut merasa terlibat dalam
pereneanaan karena pemberdayaan yang dilaksanakan oleh eoastal resourses managemen
proyek selalu membawa masyarakat untuk aktif mulai dan merencanakan sampai kepada halhal
yang berkaitan dengan pembangunan Desa. Kegialan-kegiatan yang dilaksanakan oleh
Pemenntah Kabupaten Asahan sebagai wujud nyala dan pengelolaan hutan mangrove dapat
digolongkan keeil dan hal ini sangat berkaitan dengan sumber dana untuk ilu yang berasal
dan APBD sangat minim. Demikian juga halnya ten tang penyajian data tentang kerusakan
hutan mangrove di Kabupaten Asahan, dimana data yang ada disamping saling berbeda an tar
Dinas dan Instansi juga data yang tersaji dirasakan kurang akurat.
Collections
- Master Theses [511]