Show simple item record

dc.contributor.authorTambunan, Ridwan
dc.date.accessioned2021-10-04T06:11:41Z
dc.date.available2021-10-04T06:11:41Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/44191
dc.description.abstractThis study is intend to know how far community participation is, particularly local community live surround the mangrove forest located, as well as whatever local authority policy that has been applied for the management. By monitoring, temporary was concluded that community awareness for the importance of mangrove relative lower in that knowledge resuJted in shortage sense of crisis for the problems on environmental in appearing. The method adopted to this study was descriptive, taken place on Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Asahan where on this Kecamatan there are 3 (three) Desa(s) for spreading the existence mangrove forest such Desa Garnbus Laut, Desa Guntung and Desa Perupuk. At least Desa Garnbus Laut included a pilot project for Coastal Resources Management Project (CRMP) for one of its special activities was to encourage local community board capacity in implementing coastal resources management by approaching with course and training based. Still to this study, adopted a purpose sampling there involved total 202 respondent either taking sample criterion bases to their residence and gender. On this study has been found that local community participation in the management of mangrove forest so lower, to its measurement by distributing them questionnaire, and their response mostly mentioned just know the useful and advantages of the existence of mangrove forest in tendency, but their participation was so bit either for the planning, socialization, practices, controlling and evaluation, although on the planning stage majority respondent acknowledged in participated for the planning on reason partly community derived from Desa Gambus Laut foten included in that planning for the encouragement as practiced by coastal resources management project with consequence those community be more active either from planning throughout matters related with the development of that desa. The activities run by the authority Kabupaten Asahan for handling and management of mangrove forest was classified little and this however associated with the fund source taken from local authority budget was so minim. Still, noted that data presentation about the mangrove forest damaged on Kabupaten Asahan, where the data available found differently inter Dinas and loca authority, either their data as presented not so accurately.en_US
dc.description.abstractTesis ini meneoba melihat bagaimana partisipasi masyarakat, khususnya masyarakat yang berada disekitar hutan mangrove tersebut, serta kebijakan-kebijakan apa yang telah dilakukan oleh Pemerintah dalam pengelolaannya. Dan pengamatan sementara terlihat bahwa seeara umum dapat dikemukakan bahwa pengetahuan masyarakat tentang perlunya mangrove relatif rendah, sehingga dengan kurangnya pengetahuan tersebut mengakibatkan tingkat kepekaan (sense of crisis) terhadap permasalahan lingkungan hidup yang muneul. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif dilakukan di Kecamatan Lima Puluh Kabupalen Asahan dimana pada Keeamalan ini ada 3 (tiga) Desa yang menjadi penyebaran hutan mangrove yaitu Desa Gambus Laut, Desa Guntung dan Desa Perupuk. Salah satu yaitu Desa Gambus Laut merupakan Desa binaan dan Coastal Resourses Managemen Proyek (CRMP) ataupun proyek pesi sir yang salah satu kegiatannya adalah membangun kapasilas kelembagaan masyarakat lokal dalam mengimplementasikan pengelolaan wilayah pesisir dengan pendekatan yang berbasis kepada pembelajaran. Dengan menggunakan purposional sampling peneliti menetapkan sebanyak 202 Orang respond en dengan kretena pengambilan sampelnya berdasarkan tempat tinggal dan gender. Pada Penelitian ini ditemukan temuan-temuan bahwa partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hulan mangrove sangat kecil dan ini terukur dengan dijalankannya kuisioner kepada para responden yang jawabannya eenderung hanya sebatas kenai dengan manfaat dan kegunaan mangrove akan tetapi tidak banyak keterlibatannya ataupun tidak berpartisipasi baik pereneanaan, sosialisasi, kegiatan, pengawasan dan evaluasi, walaupun pada lahap pereneanaan mayontas responden menyatakan terlibat dalam pereneanaan ini tidak lain akibat sebagian masyarakat yang berasal dan Desa Gambus Laut merasa terlibat dalam pereneanaan karena pemberdayaan yang dilaksanakan oleh eoastal resourses managemen proyek selalu membawa masyarakat untuk aktif mulai dan merencanakan sampai kepada halhal yang berkaitan dengan pembangunan Desa. Kegialan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemenntah Kabupaten Asahan sebagai wujud nyala dan pengelolaan hutan mangrove dapat digolongkan keeil dan hal ini sangat berkaitan dengan sumber dana untuk ilu yang berasal dan APBD sangat minim. Demikian juga halnya ten tang penyajian data tentang kerusakan hutan mangrove di Kabupaten Asahan, dimana data yang ada disamping saling berbeda an tar Dinas dan Instansi juga data yang tersaji dirasakan kurang akurat.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectHutan Mangroveen_US
dc.subjectKomunitas Lokalen_US
dc.titlePengelolaan Hut an Mangrove di Kabupaten Asahan (Studi Kasus Partisipasi Masyarakat dalam Pel/gelolaan Hutan Mal/grove di Kecamatal/ Lima Puluh Kabupalen Asaltal/)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM027024017
dc.description.pages3 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record