Analisis Kebijakan Cukai terhadap Penerimaan Dalam Negeri
Abstract
The aim of this research is to analyze the impact of tariff policy like excise tariff, total of
cigarettes excise and total of false excise in term of domestic revenue.
The data used is time series data in the period of 1985 – 2004, obtained from Department of
finance, Directorate General Customs and Excise, Centre of Statistical Board.
The result shows that 98,15% the variance of independent variables can explain the variation
on domestic revenue. The excise tariff and total of cigarettes excise positively influence on domestic
revenue with significant level at α = 5%. Excise tariff, total of cigarettes excise have positively
influence to domestic revenue at confident interval 95% and 99 % respectively, while total false
excise has negatively influence and insignificant to domestic revenue. The contribution of excise
revenue to domestic revenue increased each year. The largest contribution to the domestic revenue is
cigarettes on excise. In 2004 excise contribution to domestic revenue is 7,9%, while the contribution
of excise cigarettes to the domestic revenue is 7,5% and its means that 95,6% the excise contribution
to domestic revenue obtained from cigarettes excise.
The result implication is the importance role of cigarettes excise not only from revenue aspect
but also related to many aspects. Besides, cigarettes excise related to job creation. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kebijakan cukai berupa tarif cukai,
jumlah cukai tembakau dan jumlah cukai palsu terhadap penerimaan dalam negeri.
Untuk tujuan analisis digunakan data sekunder berupa data time series, 1985 – 2004, yang
bersumber dari Departemen Keuangan, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Badan Pusat Statistik dan
Bank Indonesia.
Berdasarkan hasil estimasi, penelitian ini menemukan bahwa variabel tarif cukai, jumlah
cukai tembakau dan jumlah cukai palsu berpengaruh signifikan terhadap perubahan penerimaan
dalam negeri pada tingkat kepercayaan 99%, dan variabel tersebut mampu menjelaskan variasi
penerimaan dalam negeri sebesar 98,15%. Tarif cukai, jumlah cukai tembakau berpengaruh positif
terhadap penerimaan dalam negeri pada tingkat kepercayaan 95% dan 90%, sedangkan jumlah cukai
palsu berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap peneriman dalam. Sumbangan penerimaan
cukai terhadap penerimaan dalam negeri menunjukkan peningkatan setiap tahun, dan sumbangan
yang paling besar adalah dari cukai tembakau. Pada tahun 2004, konstribusi cukai terhadap
penerimaan dalam negeri sebesar 7,91 %, sedangkan konstribusi cukai tembakau terhadap penerimaan
dalam negeri sebesar 7,56%, yang berarti bahwa 95,6% kontribusi cukai terhadap penerimaan dalam
negeri berasal dari cukai tembakau
Implikasi dari penelitian ini menunjukkan pentingnya peranan cukai hasil tembakau bukan
saja dari segi penerimaan yang dihasilkan, tetapi juga dalam kaitannya dengan segala aspek dan
implikasinya terhadap proses awal dan akhir (forward dan bacward lingkages). Di samping itu, aspek
cukai tembakau juga berkaitan dengan masalah penciptaan lapangan kerja (employment creation).
Collections
- Master Theses [511]