Analisis Ketersediaan Koleksi Berdasarkan Standar ACRL pada Perpustakaan UIN Sumatera Utara

Abstract

Penelitian dilakukan di Perpustakaan UIN Sumatera Utara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ketersediaan koleksi pada Perpustakaan UIN Sumatera Utara berdasarkan standar ACRL. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi penelitian ini adalah pengguna aktif Perpustakaan UINSU. Teknik penentuan sampel Proportionate Stratified Random Sampling. Sampel pada penelitian berjumlah 100 responden. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode angket, kemudian data diolah dan disajikan dengan pengukuran distribusi frekuensi dan dilakukan perhitungan persentase dan interpretasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa ketersediaan koleksi pada perpustakaan UIN Sumatera Utara yang ditinjau dari 6 indikator ACRL yaitu akses, bentuk/format, koleksi digital, sarana, pendidikan pengguna, repository. Hal ini dapat dilihat dari segi akses, pada umumnya (82%) perpustakaan sudah menyediakan akses terhadap koleksi tercetak. Hampir setengah (36%) responden menyatakan perpustakaan sudah menyediakan akses terhadap koleksi digital. Namun sebagian kecil (22%) responden menyatakan perpustakaan sudah menyediakan akses terhadap koleksi Audio Visual dan hampir setengah (36%) responden menyatakan temu kembali informasi atau pencarian buku dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Dari segi bentuk/format, sebagian besar (70%) perpustakaan sudah menyediakan koleksi yang dapat di akses secara fisik, namun sebagian kecil (20%) responden menyatakan perpustakaan masih kurang menyediakan koleksi yang dapat di akses secara elektronik. Dari segi koleksi digital, pada umumnya (80%) pengguna dapat menggunakan koleksi terbitan Universitas. Dari segi sarana, hampir setengah (37%) responden menyatakan perpustakaan sudah memiliki sarana yang baik dalam mengumpulkan, mengorganisasikan, menyediakan akses, menyebarluaskan, dan memelihara koleksi yang diperlukan oleh pengguna. Dari segi pendidikan pengguna, sebagian besar (52%) perpustakaan sudah melaksanakan pendidikan pengguna dan hampir setengah (35%) pelaksanaan pendidikan pengguna dengan komunikasi ilmiah. Dari segi repository, hampir setengah (45%) responden menyatakan perpustakaan sudah menyediakan akses jangka panjang terhadap karya ilmiah dan budaya.