Perancangan Usulan Peningkatan Produktivitas dengan Productivity Evaluation Tree untuk Produk Kelapa Sawit di PKS Sei Mangkei PTPN III

Abstract

Penelitian ini dilakukan di sebuah perusahaan Kelapa Sawit di Sumatera Utara. Berdasarkan data kondisi eksisting yang diperoleh, tingkat produktivitas total perusahaan saat ini sebesar 1,47 sedangkan target yang perlu dicapai adalah 1,66. Losses minyak diperkirakan diakibatkan pada beberapa proses yang kurang efisien. Oleh karena itu perlu dilakukan perencanaan perbaikan di perusahaan tersebut. Perencanaan perbaikan dilakukan dengan menggunakan Fishbone Diagram, Five Why, dan Productivity Evaluation Tree. Kajian dilakukan dengan tahapan pengukuran data produktivitas, evaluasi produktivitas, dan perencanaan produktivitas. Diperoleh dua usulan alternatif dengan strategi penguasaan input bahan, efisiensi faktor kapital, dan penggunaan mesin terbarukan. Berdasarkan prosedur Productivity Evaluation Tree, diperoleh alternatif terbaik yaitu dengan sortasi bahan, optimalisasi produksi kebun sendiri, dan menjaga tekanan screw press. Dengan perbaikan tersebut, diharapkan dapat mencapai tingkat produktivitas sebesar 1,7.

This research was conducted at a Palm Oil company in Sumatera Utara. Based on the existing condition data obtained, the current level of total productivity of the company is 1.47 while the target that needs to be achieved is 1.66. Oil Losses are thought to result from a number of inefficient processes. Therefore it is necessary to plan improvements in the company. Improvement planning is done using the Fishbone Diagram, Five Why, and Productivity Evaluation Tree. The study is carried out with the stages of measuring productivity data, evaluating productivity, and planning productivity. Three alternative proposals were obtained with strategies for mastering material inputs, efficiency of capital factors, and the use of renewable machines. Based on the Productivity Evaluation Tree procedure, the best alternative is obtained by sorting the materials, optimizing the production of the farm itself, and maintaining screw press pressure. With these improvements, it is expected to achieve a productivity level of 1.7.