dc.contributor.advisor | Muchtar, Muhizar | |
dc.contributor.advisor | Irwansyah | |
dc.contributor.author | Sitepu, Anton | |
dc.date.accessioned | 2021-10-08T02:00:29Z | |
dc.date.available | 2021-10-08T02:00:29Z | |
dc.date.issued | 2015 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/44350 | |
dc.description.abstract | The intent and purpose of this research is to uncover, evaluate, analyze and understand the existence of singing katoneng-katoneng in the context of work on the house mengket Karo society. To obtain maximum results and authentic, on-katoneng katoneng singing in the context of work mengket home, the research done is to approach multisciplinary To uncover the problem in this study, the method used is qualitative with a multidisciplinary approach that is more focused on the semiotic approach and assisted etnomusicology with other sciences as a supporter. The research divided on the preparation, execution, and reporting with a view, observing, recording of the singing-katoneng katoneng audio-visual, conduct interviews, job analysis of the text of the song and aspect-building aspect musical melody . From the results obtained, Katoneng-katoneng as traditional singing in the work context mengket this house is a mirror and reflection of sukut Sitepu mergana life as a party conducting the work. This is clearly revealed through lyric and melody of his music, which is mixed with the use of languages metaphorically through structural and semiotic approach. In the tradition of singing katoneng-katoneng study done by oral-informal. This means that the learning process carried out place, any time (not tied to a rules like in an organization / institution. Based filmed singing katoneng-katoneng built using techniques sillabic (one note for each syllable, sillabis) and melismatic techniques (merging several notes to one syllable, melismatis). Should be assumed that sillabis technique is an expression of the feeling of perkolong-kolong under which poured through the words or lyrics, while the technique is the expression of feelings perkolong-kolong melismatis-under which poured through the groove melodic music (melodic line) . As rengget which worked with the tended to be melismatis techniques are at the end of the phrase. | en_US |
dc.description.abstract | Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap, mengkaji, menganalisa dan memahami keberadaan nyanyian katoneng-katoneng dalam konteks kerja mengket rumah pada masyarakat Karo. Untuk memperoleh hasil yang maksimal dan otentik , tentang nyanyian katoneng-katoneng dalam konteks kerja mengket rumah, maka penelitian yang dilakukan ialah dengan pendekatan multidisiplin Untuk mengungkap masalah dalam penelitian ini, metode yang digunakan bersifat kualitatif dengan pendekatan multidisiplin yang lebih difokuskan pada pendekatan semiotik dan etnomusikologi dengan dibantu ilmu-ilmu lain sebagai pendukung. Penelitian dibagi atas persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan dengan melihat, mengamati, melakukan perekaman terhadap nyanyian katoneng-katoneng audio-visual, melakukan wawancara, kerja analisis terhadap teks lagu dan aspek-aspek bangunan melodi musiknya. Dari hasil yang diperoleh, Katoneng-katoneng sebagai nyanyian adat dalam konteks kerja mengket rumah ini adalah merupakan cermin dan refleksi kehidupan dari sukut Sitepu mergana sebagai pihak yang menyelenggarakan kerja. Hal ini jelas terungkap melalui syair maupun alunan melodi musiknya, yang diramu dengan menggunakan bahasa-bahasa metaforis melalui pendekatan struktural maupun semiotis. Dalam tradisi belajar nyanyian katoneng-katoneng dilakukan dengan cara oral-informal. Artinya proses belajar dilaksanakan disembarang tempat, sembarang waktu (tidak terikat kepada suatu aturan-aturan seperti di dalam sebuah lembaga/ institusi. Berdasarkan garapan nyanyian katoneng-katoneng dibangun dengan menggunakan teknik sillabic (satu not untuk setiap satu suku kata, sillabis) dan teknik melismatic (penggabungan beberapa not untuk satu suku kata, melismatis). Patut diduga bahwa teknik sillabis ini adalah merupakan ungkapan perasaan dari perkolong-kolong yang dituangkan melalui kata-kata atau syair lagu, sedangkan teknik melismatis adalah ungkapan perasaan perkolong-kolong yang dituangkan melalui alur melodi musik (melodic line). Seperti rengget yang digarap dengan teknik melismatis yang kecendrungannya terdapat diakhir frasa. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Nyanyian Katoneng-katoneng | en_US |
dc.subject | Konteks Kerja Mengket Rumah | en_US |
dc.title | Nyanyian Katoneng-katoneng dalam Konteks Kerja Mengket Rumah: Kajian Semiotik dan Musikologi | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM127037014 | |
dc.description.pages | 228 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |