Show simple item record

dc.contributor.advisorUmar, Nazaruddin
dc.contributor.advisorLubis, Asmin
dc.contributor.authorHasby, Ahmad Yafiz
dc.date.accessioned2021-10-08T02:06:47Z
dc.date.available2021-10-08T02:06:47Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/44355
dc.description.abstractObjective: Aim of this study is to aquire an alternative adjuvant pretreatment to prevent an increasing of haemodynamic response following laryngoscopy and endotracheal intubation. Methods: After getting the approval from the Ethic Committee of USU Medical School and Haji Adam Malik General Hospital, a double blind, randomized control trial on 38 patients, 16 – 60 years old, physical states ASA-1 and 2 whoundergo elective surgery with general anesthesia and endotracheal intubation at Haji Adam Malik General Hospital, samples assigned randomly into two groups of 18 each. Group A received clonidin 3μg/kg IV and Group B received diltiazem 0,2 mg/kg IV as a premedication 15 minutes before intubation. Perioperatives hemodynamic parameters such as blood pressure, mean arterial pressure, heart rate and rate pressure product was observed. Results: In this study, it was found that either clonidine or diltiazem blunts hemodynamic pressor response due to endotracheal intubation. There is no significantly difference in hemodynamic parameters changes in perioperative periods. Conclusion: Clonidin 3μg/kg IV and diltiazem 0,2 mg/kg IV can be use as an alternative adjuvant pretreatment to attenuating hemodynamic response prior to laryngoscopy and endotracheal intubation.en_US
dc.description.abstractTujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan alternatif obat tambahan untuk mencegah peningkatan respon hemodinamik pada tindakan laringoskopi dan intubasi, dan membandingkannya. Metode: Setelah mendapat izin dari komisi etik penelitian bidang kesehatan Fakultas Kedokteran USU dan Rumah Sakit Haji Adam Malik, uji klinis acak tersamar ganda pada 38 pasien, 16 sampai 60 tahun, PS-ASA 1 dan 2 yang akan menjalani operasi elektif dengan anestesi umum intubasi endotrakhea di Rumah Sakit Haji Adam Malik, sampel dibagi menjadi dua kelompok masing-masing terdiri dari 18 orang. Kelompok A menerima Klonidin 3 μg/kgBB IV dan kelompok B menerima Diltiazem 0,2 mg/kgBB IV sebagai obat premedikasi yang diberikan 15 menit sebelum intubasi. Parameter hemodinamik perioperatif berupa tekanan darah, tekanan arteri rerata, denyut jantung dan rate pressure product perioperatif dicatat. Hasil: Pada penelitian ini terlihat baik klonidin maupun diltiazem berhasil meredam respon hemodinamik akibat intubasi endotrakhea. Bila dibandingkan pada kedua kelompok, tidak dijumpai perbedaan bermakna dalam perubahan hemodnamik pada tiap-tiap waktu pengamatan. Kesimpulan: Klonidin 3 μg/kgBB intravena dan diltiazem 0.2 mg/kgBB intravena dapat digunakan sebagai alternatif obat tambahan untuk mencegah peningkatan respon hemodinamik pada tindakan laringoskopi dan intubasi.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectrespon hemodinamiken_US
dc.subjectklonidinen_US
dc.subjectdiltiazemen_US
dc.subjectlaringoskopien_US
dc.subjectintubasi endotrakheaen_US
dc.titlePerbandingan Premedikasi Klonidin 3 Μg/Kgbb Intravena dan Diltiazem 0.2 Mg/Kgbb Intravena dalam Menumpulkan Respon Hemodinamik pada Tindakan Laringoskopi dan Intubasi Endotrakheaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nim09711403
dc.description.pages93 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record