| dc.description.abstract | Indeks sefalik dan indeks nasal merupakan salah satu metode dalam melakukan antropometri. Antropometri merupakan parameter yang dapat membedakan ras antar bangsa. Ras adalah kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri jasmaniah tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan indeks sefalik dan indeks nasal antara suku Batak dan Jawa, serta melihat apakah terdapat hubungan antara indeks sefalik dengan indeks nasal pada masing-masing suku. Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan teknik purposive sampling dimana subjek yang diambil memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengukuran dilakukan terhadap 60 mahasiswa USU yang terdiri dari 30 orang suku Batak dan 30 orang suku Jawa. Indeks sefalik didapatkan dari hasil perbandingan antara lebar kepala dengan panjang kepala dalam hitungan persen. Indeks nasal didapatkan dari hasil perbandingan antara lebar hidung dengan tinggi hidung dalam hitungan persen. Uji yang dilakukan yaitu uji Mann-Whitney untuk mendapatkan nilai perbedaan dan uji korelasi Spearman untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kedua indeks. Hasil penelitian diperoleh rerata indeks sefalik pada suku Batak adalah 82,78 ± 4,05 dan 85,06 ± 3,97 pada suku Jawa. Rerata indeks nasal pada suku Batak yaitu 81,27 ± 7,23 dan pada suku Jawa 79,40 ± 6,97. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan rerata indeks sefalik yang signifikan, sedangkan pada indeks nasal tidak terdapat hasil yang signifikan antara suku Batak dengan suku Jawa, serta tidak terdapat adanya hubungan yang signifikan antara indeks sefalik dengan indeks nasal, baik pada suku Batak maupun suku Jawa.
Kata kunci: indeks sefalik, indeks nasal, suku Batak, suku Jawa | en_US |