Kinerja Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilu 2019 di Kota Tebing Tinggi
View/ Open
Date
2021Author
Hurasan, Dian Husri
Advisor(s)
Amin, Muryanto
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh Pemungutan Suara Ulang (PSU) dan
gugatan Perselisihan Hasil Pemilu (PHPU) yang mewarnai Pemilu 2019 di Kota
Tebing Tinggi. Kinerja Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)
pemilu 2019 di Kota Tebing Tinggi dipertanyakan ketika adanya dua permasalahan
tersebut yang awalnya berasal dari kekeliruan KPPS di TPS. Mengingat Pemilu
2019 merupakan Pemilu serentak pertama yang menggabungkan Pemilu Eksekutif
dan Legislatif sekaligus pada satu hari pemungutan suara, sudah seharusnya petugas
KPPS adalah orang-orang yang tangguh karena KPPS merupakan penentu
keberhasilan pemilu. Kecerobohan dan ketidaktelitian KPPS dapat menyebabkan
kacaunya administrasi di TPS dan dapat berimbas pada keraguan Publik atas hasil
pemilu.
Untuk membuktikan Kinerja KPPS Kota Tebing Tinggi, Peneliti
menganalisis kinerja KPPS Kota Tebing Tinggi dengan 6 (enam) indikator yang
dikemukakan Robbins yaitu: Kualitas, Kuantitas, Ketepatan waktu, Efektivitas,
Kemandirian, dan Komitmen kerja. Karena Kinerja Penyelenggara merupakan
bagian dari integritas Pemilu, Peneliti menggunakan teori integritas dari Frank dan
Martinez i Coma, yang menyatakan bahwa kinerja dari lembaga penyelenggara
secara teknis dapat meningkatkan integritas pemilu dan terdapat mendapatkan
pengakuan independensi dan Pippa Norris yang mengkaji integritas pemilu dari
bidang manajemen publik yakni meneliti integritas pemilu menggunakan konsep
maladminitrasi pemilu dan ‘good governance’ yang menitikberatkan pada
kemampuan teknis dan kinerja yang efisien, serta proses dan prosedur pemilu.
Penelitian ini menemukan bahwa walaupun KPPS Kota Tebing Tinggi
sudah berusaha maksimal dalam menjalankan tugasnya namun Kinerja KPPS Kota
Tebing Tinggi kurang baik, hal tersebut disebabkan karena beberapa faktor, yaitu:
1. Syarat tentang pembatasan dua kali menjabat sebagai KPPS, 2.Bimbingan teknis
yang minim dan tidak Efektif, 3.Kekisruhan logistik pemilu 2019, 4.Rumitnya
administrasi Pemilu 2019, 5. Beban Kerja Pemilu 2019 yang menyebabkan Human
Error.
Collections
- Master Theses [61]