Perbedaan Pengaruh Ekstrak Metanol Daun Pegagan (Centella Asiatica (L). Urban) Terhadap Kejadian Displasia yang Diinduksi Pemberian 4 Minggu dan 6 Minggu Dimethylbenz (Α) Anthracene (DMBA)
View/
Date
2021Author
Lumban Toruan, Jeremias Bastian
Advisor(s)
Riza, Ahyar
Satria, Denny
Metadata
Show full item recordAbstract
Precancerous lesions are lesions with changes in the epithelial tissue, leading to the potential for malignancy. Dysplasia is a type of precancerous lesion with changes in cytology and cell architecture that are often found and are an early sign of cancer. Chemopreventive treatment is defined as the use of natural substances or synthetic or biological agents to prevent the development of carcinogens from becoming invasive. The gotu kola plant (Centella asiatica (L.) Urban) is a wild plant for herbal medicine that is widely used by the community and has potential as a chemopreventive agent. This study aimed to examine the effect of the methanolic extract of gotu kola (Centella asiatica (L.) Urban) leaves on the incidence of dysplasia induced by 4 weeks and 6 weeks of Dimethylbenz (α) Anthracene (DMBA). This research is a laboratory experimental study with 28 Wistar rats as samples grouped into 4 groups with different treatments. Group 1 was a group of gotu kola leaf methanol extract induced 4 weeks of DMBA 0.5%. Group 2 was the 0.5% DMBA group for 4 weeks. Group 3 was a group of gotu kola leaf methanol extract induced 6 weeks of DMBA 0.5%. Group 4 was 0.5% DMBA group for 6 weeks. The measurement of the degree of dysplasia was assessed based on the 2017 WHO score. The results of the study were statistical analysis using the Kruskal-Wallis test followed by the Mann-Whitney test. The results showed that there were differences in the effect of gotu kola leaf methanol extract on the incidence of dysplasia with different durations of administration. The group given the extract obtained a lower degree of dysplasia than the group that was not given the extract. Lesi prakanker adalah lesi dengan perubahan pada jaringan epitel, yang mengarah potensi keganasan. Displasia merupakan salah satu jenis lesi prakanker dengan perubahan pada sitologi dan arsitektural sel yang sering dijumpai dan merupakan pertanda awal terjadinya kanker. Pengobatan kemopreventif diartikan sebagai penggunaan bahan alami atau agen sintetis atau biologis untuk mencegah perkembangan karsinogen menjadi invasif. Tanaman pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) adalah tumbuhan liar pengobatan herbal banyak digunakan masyarakat dan memiliki potensi sebagai agen kemopreventif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh ekstrak metanol daun pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) terhadap kejadian displasia yang diinduksi pemberian 4 minggu dan 6 minggu Dimethylbenz (α) Anthracene (DMBA). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan sampel penelitian ini 28 tikus Wistar dikelompokkan dalam 4 kelompok denganuan yang berbeda. Kelompok 1 adalah kelompok ekstrak metanol daun pegagan yang diinduksi 4 minggu DMBA 0,5%. Kelompok 2 adalah kelompok DMBA 0,5% selama 4 minggu. Kelompok 3 adalah kelompok ekstrak metanol daun pegagan yang diinduksi 6 minggu DMBA 0,5%. Kelompok 4 adalah kelompok DMBA 0,5% selama 6 minggu. Pengukuran derajat displasia dinilai berdasarkan skor WHO 2017. Hasil penelitian dilakukan analisis statistika menggunakan uji Kruskal-Wallis dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian memperlihatkan terdapat perbedaan pengaruh ekstrak metanol daun pegagan terhadap kejadian displasia dengan lama waktu pemberian yang berbeda. Kelompok dengan pemberian ekstrak diperoleh derajat displasia yang lebih rendah dibanding dengan kelompok yang tidak diberikan ekstrak.
Collections
- Undergraduate Theses [1901]
