Pemberian Kompos Tks, Amandemen dan Pupuk Standar Terhadap Kadar N, P, K Typic Hapludult, Serapan Serta Pertumbuhan Tanaman Kedelai (Glicyne max L.)
View/ Open
Date
2005Author
Munar, Aristanarni
Advisor(s)
Darmosarkoro, Witjaksana
Hanafiah, Asmarlaili S.
Metadata
Show full item recordAbstract
Ultisol merupakan tanah yang potensil untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian, namun memiliki sifat fisik dan kimia yang buruk seperti kandungan N, P dan K yang rendah. Pemberian bahan organik (kompos TKS, amandemen) dan anorganik (pupuk standar) merupakan suatu usaha dalam peningkatan kandungan N, P, K tanah dan tanaman. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kompos TKS, amandemen dan pupuk standar terhadap kadar N, P, K Typic Hapludult, serapan serta pertumbuhan tanaman kedelai. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara mulai bulan Januari sarnpai Mei 2004 yang dilanjutkan di laboratorium kesuburan tanah Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial terdiri dari factor kompos TKS; Ko=tanpa kompos TKS, K1 =Kompos TKS aerob dan K2 = Kompos TKS anaerob. Faktor amandemen terdiri dari Ao =tanpa amandemen, Al =kotoran ayam, A2 = azolla dan faktor pupuk standar terdiri dari PI =100%pupuk standar dan P2= 50%pupuk standaryang diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukan bahwa tanpa maupun dengan kompos TKS yang diberi bersamaan dengan kotoran ayam pada 100 maupun 50% pupuk standar sangat nyata meningkatkan kadar K total tanah setelah pertumbuban vegetatif, dengan peningkatan sebesar 130 - 405% dibandingkan dengan tanpa pemberian kompos TKS dan amandemen pada 100% pupuk standar (K0A0P1). Secara umum kombinasi perlakuan kornpos TKS dengan atau tanpa amandemen akan menghasi!kan serapan P yang lebih tinggi pada pemberian 100% pupuk standar dibandingkan dengan 50% pupuk standar, dengan penyerapan tertinggi diperoleh pada perlakuan kompos TKS aerob yang diberi bersamaan dengan kotoran ayam pada 100% pupuk standar (K1A1P1 = 2,62%). Perlakuan kompos TKS aerob tanpa amandemen atau diberi amandemen azolla menghasilkan bobot basah dan bobot kering tajuk yang tinggi, terjadi peningkatan sebesar 157,27 - 193,54% untuk bobot basah tajuk dan 43,26 53,19% untuk bobot kering tajuk dibandingkan dengan tanpa pemberian kompos TKS dan amandemen. Demikian juga dengan pupuk standar tanpa amandemen atau diberi amandemen azolla menghasilkan bobot basah tajuk yang tinggi. Bobot basah dan bobot kering tajuk yang rendah diperoleh justru bila kompos TKS aerob atau pupuk standar diberi secara bersamaan dengan kotoran ayam.
Collections
- Master Theses [428]
