Pengaruh Perendaman Cetakan Alginat dalam Chloroxylenol terhadap Jumlah Staphylococcus aureus dan Perubahan Dimensi Model Kerja
View/ Open
Date
2016Author
Purba, Suryanto
Advisor(s)
Syafrinani
Kusumawati, R. Lia
Metadata
Show full item recordAbstract
All the Operators of dentistry should increase the realisation about the
potential cross-infections from blood ,saliva and other exudates found on impression.
In prevention of it, a control infections is needed to clean using water and disinfection
has to be done. Till date, prevention of cross infection in the alginate mold is still
possible in chemical disinfection. Blood, saliva and exudate in the patient's mouth
contains many microorganisme. A drop of saliva may consists 50,000 of bacteria with
pathogen potential and can explored easily from impression material mainly alginate
by becoming combined bacteria place more than other impression material..
This type of research is an experimental laboratory which aims to determine
the effect of immersion the alginate impression in chloroxylenol to Staphylococus
aureus and the dimensionsional change of the cast. Samples numbered 56 consisting
of 28 samples is alginate impression was contaminated with Staphylococus aureus
and 28 samples cast. Microbial test Staphylococcus aureus by using colony counter,
to measure dimensional change by using a digital caliper. The effect of immersion
alginate impression in chloroxylenol to Staphylococus aureus was analyzed with the
Kruskal-Wallis test, different effect of immersion in the alginate impression in
chloroxylenol to Staphylococus aureus was analyzed with the Mann-Whitney test.
The effect of immersion of the alginate impression in chloroxylenol on the
dimensional changes were analyzed using one-way ANOVA test while differences in
the effect of immersion of the alginate impression in chloroxylenol on dimensional
changes were analyzed by LSD. Results showed the significance effect of immersion
the alginate impression in chloroxylenol for 1 minute, 5 minutes and 10 minutes
against to Staphylococus aureus where the value p = 0.0001 (p <0.05) and
dimensional changes of the cast in the AP (Antero Posterior) line where the value p=
0.001 (p <0.05) and CA (Cross Arch) p = 0.002 (p <0.05).
Disinfecting alginate impression by soaking in chloroxylenol (dettol liquid
5%) for 5 minute can be done because it is effective to kill 100% Staphyloccus aureus
and dimensional change is still according ADA specification. Seluruh operator kedokteran gigi harus meningkatkan kesadaran tentang
adanya potensi jalur infeksi silang yang berasal dari darah, saliva dan eksudat lainnya
yang menempel pada cetakan, untuk mencegahnya harus dilakukan suatu kontrol
infeksi yaitu dibersihkan dengan air mengalir dan didesinfeksi. Sampai saat ini
pencegahan infeksi silang pada pencetakan alginat yang masih memungkinkan adalah
desinfeksi kimia dengan cairan desinfektan. Darah, saliva dan eksudat dirongga mulut
pasien mengandung banyak mikroorganisme. Setetes saliva dapat mengandung
50.000 bakteri yang berpotensi patogen dan dapat dengan mudah menyebar melalui
bahan cetak terutama alginat yang menjadi tempat berkumpul bakteri lebih banyak
dari pada bahan cetak lainnya.
Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratoris Pembuatan
sampel cetakan alginat dan model kerja berjumlah 56 sampel dilakukan di
Laboratorium Mikrobiologi FK USU dan Unit UJI Laboratorium Dental FKG USU
Medan. Sampel terdiri dari 2 jenis yaitu cetakan alginat dan model kerja, masing masing 28 sampel. Uji mikroba dengan menghitung koloni Staphylococus aureus
yang dibiakkan pada media blood agar dengan menggunakan colony counter, uji
pengukuran perubahan dimensi model kerja dengan menggunakan kaliper digital.
Pengaruh chloroxylenol terhadap Staphylococus aureus dianalisis dengan uji Kruskal
–wallis, Perbedaan pengaruh kelompok kontrol dengan kelompok perendaman dalam
chloroxylenol dianalisis dengan uji Mann-Whitney. Pengaruh chloroxylenol terhadap
perubahan dimensi dianalisis dengan menggunakan uji one way Anova sedangkan
perbedaan pengaruh kelompok kontrol dan dengan kelompok perendaman dalam
chloroxylenol dianalisis uji LSD. Ada pengaruh perendaman cetakan alginat dalam
chloroxylenol terhadap perubahan dimensi model kerja pada garis AP (Antero
Posteror) p= 0,001 (p<0,05), pada garis CA(Cross Arch) p= 0,002 (p<0,05).
Desinfeksi dengan menggunakan chloroxylenol dapat digunakan dengan
perendaman dalam cairan dettol 5% karena dapat membunuh 100% Staphylococus
aureus dan perubahan dimensi yang terjadi masih sesuai dengan spesifikasi ADA.
Collections
- Master Theses [46]