Show simple item record

dc.contributor.advisorHanafiah, Asmarlaili Sahar
dc.contributor.advisorManurung, Alexander
dc.contributor.authorRazali
dc.date.accessioned2021-10-15T04:14:36Z
dc.date.available2021-10-15T04:14:36Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/44567
dc.description.abstractPada daerah-daerah pertanian di Indonesia, seiring dengan perjalanan waktu kadar bahan organik tanah cenderung menurun dan hal ini akan menurunkan kesuburan tanah Untuk itu perlu penggunaan bahan organik dalam pengelolaan lahan, Salah satu sumber bahan organik yang potensial adalah sampah kota Melalui pengomposan dengan memanfatkan bantuan mikroba dekomposer diharapkan terjadi percepatan waktu pengomposan sampah kola dan diperoleh kompos dengan kwalitas yang lebih baik Kompos diketahui mampu memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Kompos mengandung hara makro dan mikro namun secara umum kadarnya rendah bergantung dari jenis bahan organiknya, Oleh karena itu diperlukan sumber hara lain yang berkadar hara tinggi yang dapat meningkatkan kadar hara kompos, Kotoran ayam dan abu tandan diketahui memiliki kandungan hara yang cukup, baik ditinjau dari jumlah unsur hara maupun kadarnya, Pencampuran bahan organik dengan kotoran ayam dan abu tandan diharapkan akan meningkatkan kwalitas kompos yang dihasilkan. Penggunaan pupuk biologi seperti mikroba perombak pada proses pengomposan, fiksasi N2 udara oleh rhizobia, pelarutan fosfat oleh mikroba pelarut fosfat dan VAM merupakan upaya yang perlu dikaji lebih mendalam pada bidang Bioteknologi Tanah dengan tujuan meningkatkan ketersediaan dan serapan hara tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh mikroba dekomposer pada pengomposan sampah kola dan pengaruh kompos yang terbentuk, pupuk biologi serta amandemen terhadap pertumbuhan , ketersediaan dan serapan hara tanaman kedelai pada tanah Ultisol Langkat, Penelitian ini dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama dilakukan di inboratorium berupa isolasi dan seleksi mikroba perombak yang akan digunakan pada proses pengomposan Berdasarkan uji gula reduksi pada tahapan penelitian ini maka digunakan gabungan tiga isolat yaitu: PH 12 E (bakteri), KL-3 (jamur) dan PS-3 (aktinomycetes) pada pengomposan. Setelah dilakukan pengomposan terbukti bahwa pemakaian mikroba dekomposer mampu meningkatkan kwalitas kompos, Tahapan kedua adalah pengujian pengaruh pemberian kompos, pupuk biologi dan amandemen terhadap pertumbuhan, ketorsediaan dan serapan hara tanaman kedelai, dilakukan di rumah kaca menggunakan tanah Ultisol Langkat dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial 3 (tiga) ulangan, dimana faktor kompos terdiri 2 taraf yakni kompos (padat) dan ekstrak kompos (cair), faktor pupuk biologi (gabungan rhizobia, mikroba pelarut fosfat dan VAM) terdiri dari 2 taraf yakni tanpa dan diberi serta faktor pencampuran amandemen pada bahan bahan organik yang 'dikomposkan terdiri dari 4 taraf yaitu : tanpa (bahan organik 100 %), bahan organik + kotoran ayam (80 : 20), bahan organik + abu tandan (80 : 20), dan bahan organik+kotoran ayam +abu tandan (80 : 10:10), sehingga secara keseluruhan terdapat 48 unit percobaan. Parameter yang diukur adalah bobot kering tajuk tanaman, pH, kandungan C-organik , kandungan N-total, P-tersedia dan K-tukar tanah serta serapan N, P,K tanaman, Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemakaian kompos padat lebih baik dari ekstrak kompos, Ketersediaan hara (kecuali Kvtukar), serapan hara maupun pertumbuhan tanaman sangat nyata lebih tinggi pada pemakaian kompos padat dibanding ekstrak kompos. Pemakaian pupuk biologi meningkatkan serapan hara dan bobot kering tajuk tanaman, Khusus untuk bobot kering tajuk tanaman terjadi peningkatan hasil yang nyata, Pemakaian amandemen sangat berpengaruh terhadap ketersediaan hara, serapan hara dan pertumbuhan tanaman, Penggunaan kotoran ayam meningkatkan seluruh parameter yang diamati kecuali serapan N dan bobot kering tajuk tanaman Penggunaan abu tandan meningkatkan pH tanah, P-tersedia dan K-tukar tanah namun cendrung menurunkan C-organik tanah, serapan hara dan pertumbuhnn tanaman. Interaksi kompos dan pupuk biologi nyata mempengaruhi serapan P-tanaman. Interaksi kompos dan amandemen secara umum meningkatkan ketersediaan hara tetapi menurunkan serapan hara dan pertumbuhan tanaman, dimana pengaruhnya sangat nyata pada P-tersedia,K-tukar dan serapan P serta berpengaruh nyatapada pH tanah , N-total dan serapan K.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectPengomposanen_US
dc.subjectPupuk Biologien_US
dc.subjectKetersediaan dan Serapan Haraen_US
dc.subjectTanaman Kedelaien_US
dc.subjectTanah Ultisolen_US
dc.titlePengomposan dan Pengaruh Pemberian Kompos, Pupuk Biologi Serta Amandemen terhadap Pertumbuhan, Ketersediaan dan Serapan Hara Tanaman Kedelai pada Tanah Ultisol Langkaten_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM992102003
dc.description.pages82 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record